Air PDAM Bau, Hatifah Takut Pakai Masak
DUTA TV KOTABARU – Sudah sepekan terakhir air PDAM yang mengalir di rumah Hatifah, warga Desa Dirgahayu , Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru berbau tak sedap.
Baunya tercium seperti aroma lumpur atau besi yang berkarat.
Tak hanya itu, air juga berwarna kuning pekat dan harus didiamkan semalaman agar bisa digunakan. Sementara di dasar wadah penampungan air, terlihat kotoran yang mengendap.
Kondisi ini membuat Hatifah was-was. Namun ia terpaksa tetap menggunakan air tersebut untuk keperluan sehari-hari daripada harus membeli.
Air PDAM hanya digunakannya untuk mandi dan mencuci, sedangkan untuk memasak ia menggunakan air minum isi ulang.
“Kuning pekat, bau kayak lumpur, kayak besi berkarat. Terpaksa dipakai karena itu aja yg ada. Kalau dipakai mandi masih bisa . kalau masak, nggak berani. Bau di baju nempel biar pakai sabun, pokoknya pekat bener,â€kata Hatifah.
Air leding yang berbau tak sedap ini banyak dikeluhkan pelanggan PDAM Kotabaru di beberapa wilayah di kecamatan Pulau Laut Utara.
Dari hasil identifikasi, PDAM Kotabaru menyatakan bau tak sedap pada air berasal dari pembusukan rumput yang saat kemarau memenuhi areal waduk Gunung Ulin.
“Dengan datangnya air rumput yg bertumbuhan busuk, jadi bau. Sumbernya dari pembusukan rumput. Kita kemarau ada 2 kali pembersihan areal waduk. Perumputannya cepat. Begitu air datang, walaupun rumputnya tidak tinggi, tapi akarnya masih, akan kita cangkul manual,â€ungkap Syarwani, Plt Kabag Humas Dan Hublang PDAM Kotabaru
Air baku dari waduk Gunung Ulin dialirkan ke 2 instalasi pengolahan air (IPA) yakni IPA Gunung Ulin dan IPA Gunung Reli yang melayani sejumlah wilayah perkotaan.
IPA Gunung Reli sendiri merupakan instalasi dengan pelanggan terbanyak yakni mencapai 8.000 rumah tangga atau hampir separuh dari total pelanggan PDAM Kotabaru saat ini.
Â
Reporter : Nazat Fitriah
Â