Protes Kinerja PTAM Intan Banjar, Puluh Warga ‘Geruduk’ Kantor DPRD Kalsel

Banjarmasin, Duta TV Puluh warga Kabupaten Banjar menggeruduk kantor Dewan Provinsi Kalimantan Selatan guna mengeluhkan krisis air yang terjadi tujuh bulan terakhir.

Tak hanya membawa spanduk berisikan keluhan, mereka juga membawa air yang berwarna kecoklatan untuk disampaikan kepada wakil rakyat dan Direktur PTAM Intan Banjar.

Sayangnya, saat tiba ke kantor dewan, mereka tak diizinkan masuk saat pertemuan antara Komisi II bersama pihak PTAM.

rapat antara Komisi II bersama pihak PTAM
rapat antara Komisi II bersama pihak PTAM (foto : duta tv)

Padahal, mereka mengaku diundang untuk duduk bersama membahas permasalahan gangguan aliran air tersebut.

Sementara itu, tawaran solusi dari pihak PTAM dengan adanya mobil tangki keliling dianggap tidak efektif mengingat banyaknya rumah warga dengan hanya dicover dua hingga tiga tangki saja.

“Kami datang kesini, diundang, sesampainya disini tidak diizinkan masuk, pas sudah bubar baru bisa bicara, katanya ada tangki, tangki itu tidak cukup, malah membuat warga berkelahi,” kata Tri Winarti, salah seorang warga Graha Tembikar.

“Kami ingin meminta untuk dipindahkan ke Banjarmasin, kami minta solusi yang cepat, mereka meminta agar pihak PTAM segera mengatasi permasalahan ini mengingat tingginya harga pembayaran air yang dikeluarkan setiap bulannya,” tambah seorang warga Viland Mahantas, Wiwi.

PTAM Intan Banjar Tawarkan Solusi Layanan Mobil Tangki

Sebelumnya, Dirut Intan Banjar, Syaiful Anwar, menyatakan tidak mengalirnya air ke kawasan warga Tembikar lantaran pemasangan pipa yang bermasalah dan kondisi air baku akibat air surut dan kemarau.

“Karena air surut dan kemarau. Jadi air baku kami itu berkurang. Namun kita tetap berkomitmen melakukan pelayanan dan kita menyarankan menggunakan air menggunakan mobil tangki. Kita memang ada solusi pemasangan booster dan pipa namun terkendala,” terang Syaiful Anwar.

Diketahui aksi warga ini merupakan buntut kekecewaan atas layanan distribusi air bersih yang berlangsung cukup lama dan sangat mengganggu aktivitas warga. Sebelumnya keluhan juga disampaikan salah seorang warga di media sosial dan sempat menuai banyak perhatian warga net.

Tim Liputan

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *