Ada Dugaan Pungli Dibalik Antrian Solar Subsidi Banjarbaru

Banjarbaru, DUTA TVAntrean angkutan truk untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan bio solar seolah menjadi pemandangan biasa hampir di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di banua.

Panjangnya antrean bahkan memnaksa para sopir terkadang harus melewati malam dan menginap, demi bisa mendapatkan BBM dan melanjutkan pekerjaan.

Sudah harus rela antri lama untuk membeli bahan bakar solar subsidi bio solar di SPBU, para sopir kembali harus mengeluarkan uang parkir sebesar Rp50.000,-, yang diminta oleh oknum warga yang bertugas mengatur parkir dan lalu lintas di sekitar SPBU. Di Kawasan Jalan Mistar Cokrokusumo Bangkal Cempaka, Kota Banjarbaru.

“Ba anggar 50.000 per satu truk kawa meisi 80 liter,” ujar salah seorang supir truk.

Sementara itu, pihak SPBU AKR Bangkal Cempaka mengaku tidak tahu menahu soal adanya pungutan kepada pada sopir yang antri.

“Kami tidak tau, karena parkiran dipegang oleh orang kampung sini, kami hanya menyakurkan BBM sesuai dengan aturan pemerintah, tidak diperbolehkan ikut mengatur parkir, sama sekali tidak ada setoran memungut parkir, kita tidak boleh mengatur parkir apalagi memungut,” kata Suhandar, Manager SPBKG Cempaka.

Dari informasi yang dihimpun, sedikitnya ada sekitar seratus lebih armada antrian truk yang parkir setiap harinya untuk membeli solar subsidi di SPBU AKR Bangkal Cempaka.

Tim Liputan

Berita Lainnya

Comment

  1. Kalau di SPBU jln tembus fly over,SPBU pal 6,SPBU Banua anyar dan masih bnyak SPBU lain nya itu harga minyak nya bisa mncapai Rp.10.
    000an perliter nya dari yg seharus nya harga Pertamina,kalau harga pertamina Rp.6800 ‘yg mmbuat harga dan menaikan harga adalah Oprator SPBU itu sendiri..bisa ngk di angkat berita ini biar yg berwenang tau dan di usut??
    Soal ny saya sendiri adalah sopir truk’
    Terimakasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *