Potensi Besar Kerjasama Energi Indonesia-Kazakhstan Mendukung Asta Cita Presiden Prabowo

Astana, DUTA TV — Dubes RI Astana, Dr. M. Fadjroel Rachman, bertemu dengan Menteri Energi Kazakhstan yang baru dilantik pada bulan Maret 2025, Mr. Yerlan Akkenzhenov.
Pertemuan bernilai penting guna menjalin kemitraan dalam memperkuat kerja sama Indonesia-Kazakhstan di bidang energi. Dalam pertemuan tersebut, Dubes RI Astana didampingi oleh Tenaga Ahli Menteri Energi Sumber Daya Mineral bidang Percepatan Produksi, Investasi, dan Manajemen Risiko, M. Iksan Kiat, B.Eng, M.Eng, M.Sc.
Dubes Fadjroel dan Menteri Yerlan menyepakati bahwa potensi besar kerja sama kedua negara di bidang energi perlu segera diwujudkan untuk kemaslahatan masyarakat kedua negara.
Menteri Yerlan berkomitmen untuk segera memfinalisasi draft kesepakatan/MoU bidang energi RI-Kazakhstan yang telah disampaikan pihak Indonesia dan sedang dikaji kementerian/lembaga terkait Kazakhstan.
Dubes Fadjroel optimistis bahwa dengan adanya MoU, maka hubungan kerja sama kedua negara di sektor energi akan semakin maju.
“Draft MoU direncanakan ditandatangani oleh Menteri ESDM RI dan Menteri Energi Kazakhstan saat pertemuan/kunjungan kenegaraan tingkat Kepala Negara. MoU Energi akan menjadi payung kerja sama, tidak hanya antar pemerintah tetapi juga rujukan kerja sama B-to-B,” tutur Dubes Fadjroel.
Kedua pihak juga membicarakan banyaknya peluang pengembangan kerja sama energi kedua negara di bidang hulu dan hilir minyak dan gas, energi terbarukan, serta pengembangan kebijakan dan riset. Dubes RI turut menyampaikan perkembangan dialog penjajakan kerja sama antara Pertamina dan Kazmunaygas (perusahaan migas nasional Kazakhstan).
Diharapkan finalisasi MoU dan realisasi konkret kerja sama energi tersebut akan mendukung Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya di bidang ketahanan energi.
TA Menteri ESDM, Iksan Kiat, menyampaikan kepada Menteri Yerlan peluang investasi di bidang hilirisasi migas di Indonesia, khususnya pembangunan storage dan refinery, juga counter investasi di hulu migas.
“Menteri Yerlan sangat antusias membangun kerja sama berkelanjutan. Beliau harap segera bertemu dengan Menteri Bahlil di Astana mengingat potensi kecocokan tidak hanya terletak pada kesamaan politiknya bebas aktif, tapi juga pada kedua menteri yang muda, progresif, dan enerjik. Saya yakin kedua bangsa ini bisa tumbuh pesat bersama,” kata TA Muda Menteri Bahlil.
Iksan menambahkan, “Kami sangat terbantu dengan dukungan KBRI Astana yang sangat proaktif dan akomodatif dalam upaya menjembatani kerja sama kedua negara di bidang energi.
Karena dukungan itu, kami optimis dapat mengkonkretkan ide-ide cemerlang kolaborasi kedua negara.”
Kazakhstan merupakan ekonomi termaju di Asia Tengah yang kaya akan migas dan mineral, dengan produksi minyak bumi mencapai 1,8 juta barel per hari. Produksi migas beserta mineral lain termasuk tanah jarang membuat Kazakhstan menjadi pemain kunci di pasar energi global.
Reporter: Tim Liputan DUTA TV





