Catatan Dari Tanah Suci : Umroh, Jalan Untuk Kembali Pulang

Beribadah ke tanah suci,  dikenal dengan Al Haram,  Makkah-Madinah, esensinya adalah menelusuri ‘jalan pulang’.  Kunjungan ke kedua tempat ini,  tidak semata-mata sebuah ziarah atau perjalanan biasa, apalagi sekedar berwisata, tapi lebih dari itu, perjalanan ini bernilai ibadah. Nilai ibadah itu sendiri,  sangat bergantung dari masing-masing individu memaknainya.

Dengan semakin maraknya travel haji dan umroh,  baik yang kredibel maupun yang abal-abal, dari yang berkonsep berbisnis dan ibadah,  sampai dengan berujung penipuan, membuat kita harus berhati-hati dalam memilih travel yang tepat. Terkait hal tersebut,  penting sekali selektif memilih travel umroh. Jangan sampai perjalanan ibadah umroh,  kering tidak bermakna atau lebih parah lagi,  berujung penipuan.

Tips Memilih Travel Umroh

Ketika kita merencanakan untuk melaksanakan ibadah umroh,  maka pastikan memilih travel umroh yang kredibel, dengan ciri-ciri sebagai berikut :

1. Resmi tercatat di Kementrian Agama (Kemenag), atau jika merupakan afiliasi,  pastikan induk dari travel tersebut tercatat resmi di Kemenag.  Sehingga jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi,  penelusurannya mudah. Caranya mudah,  bisa di chek di situs resmi Kemenag.

2. Chek pelayanannya dari testimoni jamaah yang pernah berangkat dengan travel tersebut.  Karena brosur, atau keterangan pihak travel saja tidak cukup untuk menjamin bahwa kita akan mendapat pelayanan sesuai yang dijanjikan.  Ketika travel haji dan umroh sudah menjadi bisnis yang menjanjikan,  dengan begitu besarnya minat masyarakat Indonesia terhadap haji dan umroh. Maka selektif dalam memilih travel umroh menjadi penting.

3. Upayakan mencari tahu,  bahwa travel umroh tersebut tidak melulu berorientasi bisnis,  tapi ada misi ‘melayani’ sebagai bagian dari ibadah,  baik pekerja, pimpinan maupun pemiliknya.  Akan sangat berbeda,  ketika kita memilih travel umroh yang hanya mengedepankan bisnis dan pelayanan administratif. Karena pelayanan berupa bimbingan yang benar terhadap pelaksanaan ibadah umroh itu sendiri menjadi sangat penting.

Meskipun bimbingan pelaksanaan umroh bisa kita cari atau pelajari sendiri,  pembimbing yang kompeten,  mengarahkan dan memaknai dengan benar, menjadi nilai tersendiri dalam mencari nilai pelaksanaan ibadah umroh.

Jamaah Umroh DTT – BRC, 2-11 Januari 2019 (doc. BRC).

Pengalaman penulis,  memilih DTT – BRC Travel Umroh, adalah karena testimoni dari jamaah yanh pernah berangkat sebelumnya.  Meski travel ini berpusat di Kota Bandung,  tidak menjadi halangan bagi penulis untuk tetap berangkat dengan travel ini. Pada keberangkatan periode ini (2 – 9 Januari 2019), dipimpin langsung oleh pimpinan sekaligus pendiri BRC (Bekam Rukyah Center) Travel,  Asep Hasan Badri.

Asep Hasan Badri,  selain dikenal sebagai pakar herbal, pengobatan di bidang Thibun Nabawi, pengobatan sunnah sesuai yang dilakukan di jaman rasulullah. Asep Hasan Badri atau dikenal dengan Kang Badri,  juga seorang ustadz Jebolan pesantren dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yang juga aktif mengisi berbagai ceramah keagamaan di Radio dan TV Swasta Nasional.

Selain legalitas travel,  administrasi yang terpercaya, testimoni dari jamaah yang pernah berangkat dengan travel ini semakin meyakinkan penulis.  Terbuktikan,  diawali dengan proses bimbingan kepada jamaah saat manasik,  yang sekaligus memberikan fasilitas bekam kepada jamaah,  agar bisa fit saat berangkat. Bekam masal ini tercatat di rekor muri,  sekaligus launcing herbal terbaru NQT (Nano Quantum Therapy) , sebuah inovasi pengobatan herbal yang berasal dari destilasi embun murni. Seluruh jamaah, dibekali dengan paket herbal untuk stamina,  termasuk NQT Spray,  selain dilengkapi dengan hal standar lainnya seperti koper, tas, kain ikhram/mukena.

Dalam perjalanannya,  sejak dari terminal 3 Bandara Sukarno Hatta,  bimbingan dan pendampingam tidak berhenti.  Shalat berjamaah juga langsung dipimpin Kang Badri, diatas penerbangan Saudia Airlines,  di waktu-waktu shalat.  Perhatian terhadap seluruh jamaah tanpa pandang bulu, menjadi catatan positif bagi penulis.

Pemilihan hotel yang baik,  dekat dengan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram,  menyiapkan ahli bekam untuk melayani jamaah yang memerlukan,  serta bimbingan akan makna umroh,  dengan menyelenggarakan beberapa kali taklim, membuat perjalanan ibadah ini sangat berkesan dan komplit.

Penulis pun menyempatkan diri berhitung,  biaya yang dikeluarkan berbanding dengan fasilitas dan bimbingan yang didapatkan,  sangat jauh sekali.  Bisa disimpulkan DTT-BRC Umroh Travel ini tidak melulu berorientasi bisnis,  yang hanya mengejar keuntungan sebesar-besarnya.  Ada investasi pahala,  ibadah yang ditabung oleh pemilik dan pimpinanya,  yang tidak melulu dalam hitungan rupiah, tetapi investasi akhirat. Maka penulis sangat merekomendasikan untuk memilih travel umroh yang seperti ini,  khususnya DTT-BRC sesuai yang penulis alami.

Ada “God  Spot” Dalam Setiap Insan, Pancarkanlah.

Sesi taklim bersama Kang Badri, pimpinan DTT-BRC Travel, Neo Quantum Tuma’ninah (NQT)

Tahukah anda,  bahwa ada “god spot” dalam tubuh kita??  Dalam salah satu taklimnya,  Kang Badri menjelaskan bahwa setiap manusia mempunyai “god spot”, yang akan menjadi pusat kekuatan dari setiap insan. “God Spot” letaknya ada di kepala manusia,  tepatnya di seputar otak manusia. Dalam gerakan shalat yang benar,  khususnya saat sujud,  yang dilakukan dengan benar,  maka “god spot” akan memancar dengan sempurna,  memberikan kekuatan secara fisik dan psikis kepada seluruh tubuh kita.  Semakin kita khusuk dalam melaksanakan shalat,  dengan gerakan dan posisi tubuh yang benar,  maka semakin kuat kekuatan Allah memancar pada diri kita.  Walhasil,  setelah selesai shalat,  yang terjadi adalah tubuh merasa segar dan kuat,  dan bathin merasa ketenangan yang luar biasa.

Menghadapkan seluruh bagian tubuh kita ke kiblat, mengencangkan otot perut,  mengatur nafas sesuai irama doa dalam shalat,  adalah tuntunan yang diajarkan oleh Kang Badri,  dalam sesi taklim yang membahas terkait shalat yang tuma’ninah dan beberapa sikap tubuh sesuai sunnah rasul.

Neo Quantum Tumaninah (NQT)  adalah metoda advanced untuk menggapai ke khusukan dalam shalat.  Sehingga tidak sekedar menunaikan kewajiban shalat,  tapi lebih dari itu,  tubuh menjadi sehat,  aliran darah mengalir dengan baik,  menghancurkan semua sumbatan yang bisa menjadi sumber penyakit. Semua aspek hidup sehat,  ada dalam shalat yang khusuk,  dan perilaku hidup sesuai sunnah rasul. Dan ketika semua itu dilakukan dan disempurnakan di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram,  ada makna yang berlipat ganda,  dan tentu saja berharap ganjaran pahala yang berlipat ganda juga.

Umroh : Menuju Jalan Pulang.

Makna utama yang harus dipahami dalam ibadah umroh adalah “Perjalanan Pulang”. Oleh karena itu,  saat kita berniat untuk melaksanakan ibadah umroh,  saat itu juga kita memasrahkan kehidupan kita kepada Allah SWT,  bahkan jika perjalanan ini menjadi akhir perjalanan kehidupan kita.  Kepada seluruh ahli waris,  sebaiknya kita berwasiat,  sehingga jika qadarullah,  usia kita selesai saat menjalankan ibadah unroh,  semua yang terkait dunia sudah kita selesaikan.

Kepasrahan di atas bukan berarti kita menjadi pesimis bahwa tidak bisa kembali berkumpul dengan keluarga,  atau bahkan menjadi sesuatu yang menakutkan,  tapi semata-mata bentuk penyerahan diri kepada Allah SWT.

Proses kepasrahan ini juga untuk menghindarkan kedangkalan makna umroh hanya sebagai perjalanan biasa,  atau sekedar wisata religi, yang bisa ditempuh oleh siapapun yang mempunyai kemampuan terutama terkait finansial.  Akan sangat sia-sia jika itu yang terjadi,  dan ibadah umroh tidak akan memberikan dampak apa-apa terhadap perubahan kehidupan kita.

Dalam umroh,  ada proses tauhid,  kepasrahan yang luar biasa,  tergambarkan dalam thawaf.  Berputar,  mengitari kabah,  tidah semata putarannya,  tapi bagaimana kita memasrahkan kehidupan kepada Yang Esa.

Ada ethos kerja,  ikhtiar tanpa batas,  dan kepasrahan akan ketentuanNya dalam ibadah Sai,  perjalanan Safa Marwa,  mengenang perjuangan seorang Sayidati Hajar,  yang berikhtiar demi putera tercinta,  Ismail. Dan rejeki pun Allah yang tentukan,  Air Zam-zam dimunculkan dari tempat yang tak terduga,  hanya Allah Yang Kuasa melakukannya.

Tahalul mengakhiri semua proses,  membuang semua keburukan yang telah lalu,  dan kita harus menjadi seseorang yang baru.

Jika Allah memanggil,  saat proses ibadah umroh berlangsung,  kepasrahan dan ke-khusukan yang telah dilakukan,  semoga menjadi bekal terbaik untuk pulang ke haribaannya.  Tetapi jika kita masih diberi umur panjang,  artinya Allah masih memberi kesempatan untuk menambah investasi pahala,  untuk bekal pulang.  Dan pastikan kita harus menjadi seseorang yang baru,  yang berubah menjadi lebih baik,  untuk menjemput jalan akhir yang husnul khotimah.

Wallahualam bi sawab

(DR)

 

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *