4 Patung Ogoh-Ogoh Diarak Keliling Desa Telagasari

DUTA TV KOTABARU – Beragam rangkaian upacara dilakukan umat Hindu menyongsong perayaan nyepi.

Salah satunya upacara Pengerupukan yang dilaksanakan pada senja sehari sebelum nyepi.

Di Kabupaten Kotabaru, upacara Pengerupukan sudah beberapa tahun terakhir masuk kalender event pariwisata.

Tahun ini kegiatan dipusatkan di Desa Telagasari Kecamatan Kelumpang Hilir.

Pada upacara pengerupukan, sejumlah orang akan berjalan kali mengelilingi desa dengan membawa obor dan diiiringi irama gamelan Bali. Tujuannya untuk pembersihan dan mengusir buta kala dari lingkungan mereka. 4 patung ogoh-ogoh pun disiapkan dalam arak-arakan tersebut.

“Pawai ini merupakan tradisi leluhur umat Hindu yang dilaksankan menjelang Nyep. Tentunya menambah daya tarik bagi wisatawan di Kotabaru, sekaligus mwnunjukkan keberagaman dan kemajemukan. Saya mengajak seluruh umat Hindu dan masyarakat Kotabaru memperkokoh persaudaraan dan kerukunan,”terang Bupati Kotabaru, Sayed Jafar Al Idrus.

Pawai patung ogoh-ogoh dilepas oleh Bupati Kotabaru Sayed Jafar Al Idrus dari Pura Taman Sari. Dalam budaya Bali, patung ogoh-ogoh yang berwujud raksasa menakutkan merupakan gambaran bhuta kalla atau kekuatan alam semesta dan waktu.

Namun bisa juga melambangkan hal-hal buruk pada diri manusia, sebab itu di akhir acara ogoh-ogoh akan dibakar.

 

Reporter : Nazat Fitriah

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *