70 Persen Wisudawan & Wisudawati UNBL Lulus dengan Pujian
Banjarbaru, DUTA TV — Universitas Borneo Lestari (UNBL) mewisuda 345 mahasiswa dan mahasiswi dalam wisuda keempat program sarjana dan ahli madya tahun akademik 2024-2025, Kamis pagi (10/10/2024). Sebanyak 70 persen wisudawan dan wisudawati lulus dengan pujian.
Hasil ini membuat pihak kampus optimis bahwa para lulusannya memiliki kompetensi dan potensi besar untuk dapat berkontribusi di seluruh pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang ada di Banua.
Karena didominasi lulusan dari Prodi Farmasi, berdasarkan persentase, sebanyak 66 persen lulusan dari UNBL kini sebagian besar sudah bekerja atau memiliki usaha di apotek.
Bukan hanya menyebar di sektor pelayanan kesehatan yang ada, Rektor UNBL juga meyakini para lulusannya mampu menciptakan lapangan kerja baru, berbekal ilmu dan wawasan yang telah diberikan pihak kampus. Apalagi, ilmu yang diberikan setiap semesternya selalu di-update mengikuti perkembangan zaman.
“Kurikulum selalu di-update karena perkembangan yang begitu pesat, jadi ada penyesuaian. Sehingga RPS (Rencana Pembelajaran Semester) selalu di-update karena kita mau tidak mau harus mengikuti perkembangan zaman. Kami meyakini demikian, karena harus melalui badan audit internal yang dilakukan, dan hasilnya 70 persen cumlaude. Tentu yang utama ini sumbangan universitas ke masyarakat. Mudah-mudahan mereka bisa bersaing di masyarakat dan mengabdikan dirinya di Kalimantan Selatan,” kata Bambang Joko Priatmadi, Rektor Universitas Borneo Lestari.
Sementara itu, Ketua Yayasan Borneo Lestari berharap para lulusan ini bisa memanfaatkan jaringan dan relasi yang pernah mereka bina selama menjalani proses pemagangan. Mereka juga diharapkan menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat untuk menyebar ke pusat kesehatan masyarakat yang masih memerlukan banyak tenaga medis, khususnya di wilayah pelosok.
“Setelah wisuda ini mereka memang mencari peluang kerja, tapi saya kira karena ini adalah tenaga kesehatan, mereka harus mengurus STR (Surat Tanda Registrasi) dan sertifikat nasional. Nanti setelah itu, dia memilih tempat dan mengurus SIP (Surat Izin Praktek). Jadi, meskipun kita tidak ada kerja sama khusus, selama ini mereka sudah magang, dan mudah-mudahan tempat-tempat yang sudah mereka lalui menjadi network atau jaringan, dan mudah-mudahan secepatnya bisa mendapat kerja sesuai saat pemagangan kemarin, karena ini menyangkut tenaga kesehatan. Jadi memang harus kerja sama dengan tenaga kesehatan, terutama yang di ujung tombak adalah puskesmas,” kata H. A. Yanie, Ketua Yayasan Borneo Lestari.
Dalam kesempatan ini, Universitas Borneo Lestari memberikan apresiasi kepada para lulusan yang masuk tiga besar dengan IPK tertinggi di masing-masing prodinya. Bukan hanya sekadar penghargaan, para lulusan terbaik ini juga mendapatkan beasiswa, mulai dari nominal 2 juta rupiah untuk terbaik ketiga, 4 juta 250 ribu rupiah untuk terbaik kedua, dan 7 juta 500 ribu rupiah untuk terbaik pertama.
Reporter: Evi Dwi Herliyanti