7 Bulan Tunjangan Kinerja Dokter Di Kotabaru Belum Dibayarkan

DUTA TV KOTABARU – Tunjangan  kinerja  dokter di kabupaten Kotabaru belum dibayarkan sejak September 2018 hingga Maret ini atau sudah terhitung sudah 7 bulan.

Besaran tunjangan kinerja ini bervariasi tergantung tempat bertugas antara Rp 2 juta untuk daerah perkotaan sampai Rp 3,5 juta untuk daerah sangat terpencil.

Kondisi ini tak ditepis Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru, Ernawati. Soal alasan keterlambatan ia menyebut keterbatasan anggaran. Namun untuk tunjangan kinerja selama September – Desember 2018 menurutnya saat ini sudah diairkan.

Sedangkan untuk bulan Januari – Maret, pihaknya meminta seluruh Puskesmas mengumpulkan rekapitulasi absensi finger print sebagai data dukung pencairan.

“Untuk tunjangan ada 28 Puskesmas berdasarkan absen finger print. Kalau semua masuk BPKAD baru mengerjakan kalau 1 kurang, tidak bisa. September – Desember posisi kami di BPKAD karena keterbatasan anggaran, tapi kami berupaya Alhamdulillah sudah keluar untuk PTT tinggal yang PNS,”ujar Ernawati.

Keterlambatan pembayaran tunjangan kinerja bukan sekali ini terjadi. Para dokter juga merasa diribetkan dengan urusan administrasi pencairan.

“Absensi itu kita sayangkan karena dokter tidak semua menjabat sebagai pejabat struktural. Masalah rekap absen dulu sebenarnya dilakukan. Jadi bukan kesalahan dokter absen terlambat disetorkan. Jadi sebenarnya sudah ada absen online yang pakai finger print tapi ada rekap lagi yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan,”kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kotabaru, M. Amin.

Selain pembayarannya kerap terlambat, para dokter juga mengeluhkan pemotongan tunjangan kinerja setiap kali mereka tidak hadir walau dengan keterangan izin atau sakit.

Reporter : Nazat Fitriah

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *