1 Warga Banjarmasin Meninggal Karena DBD

DUTA TV BANJARMASIN – Sepanjang  Januari 2019 kasus penyebaran demam berdarah (DB) dan demam dengue (DD) yang disebabkan nyamuk aedes aegypti terus merebak. Dari data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, terdata 95 kasus yang mengalami DD serta 7 kasus DB. Bahkan 1 orang pasien DB warga Kuripan Cempaka Putih dinyatakan meninggal dunia.

“Rekapitulasi kami untuk data demam berdarah kota Banjarmasin, ada 7 kasus demam berdarah dan 95 kasus demam dengue. Itu virusnya sama, penularannya juga sama, melalui nyamuk aedes aegypti. Cuma bedanya adalah demam dengue tidak menimbulkan kematian. Demam berdarah berseriko menimbulkan kematian karena di situ akan terjadi kebocoran plasma sehingga penderita bisa mengalami shock,”papar Dwi Atmisusilastuti, Kabid Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin.

Menurut Dwi, lokasi penularan penyakit ini tidak bisa dipastikan apakah di sekolah atau di rumah. Mengingat  kebanyakan penderita demam berdarah masih berusia sekolah.

“Kita melakukan rekapitulasi apakah banyak di sekolah atau tidak, itu dengan melakukan penyelidikan epidemilogi. Ketika anak usia sekolah terkna salah satu demam, kita periksa. Jika terkenanya di sekolah, maka kita akan periksa juga sekolahnya. Tidak lebih bayak di sekolah atau di rumah, karena sekolah lebih sedikit dari jumlah tempat tinggal,”tambah Dwi.

Pihaknya juga kembali mengingatkan bahwa pengasapan (fogging) bukan solusi utama mencegah DBD. Melainkan dengan memberantas berkembangbiaknya jentik nyamuk di seluruh wilayah pemukiman dan sekolah.

 

Reporter : Fadli Rizky

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *