Warga Kabupaten Banjar Minta Rehabilitasi Fasum

Kabupaten Banjar, DUTA TV Rehabilitasi fasilitas umum (fasum) seperti langgar, masjid, sekolah hingga infrastuktur jalan menjadi aspirasi yang akan ditindaklanjut. Syarifah Rugayah, Anggota DPRD Kalsel pasca melaksanakan reses di beberapa titik di daerah pemilihannya Kabupaten Banjar.

Di Desa Penyambaran Kecamatan Karang Intan misalnya, warga meminta perbaikan tempat ibadah seperti langgar karena kapasitasnya yang sudah tak mampu lagi menampung warga, serta kondisi bangunan yang dinilai sudah memerlukan rehabilitasi. Begitupun dengan Desa Kiram, dimana warga di RT 03 meminta perbaikan mesjid, jalan, madrasah, termasuk penambahan tiang listrik.

Legislator yang duduk di bangu Komisi IV ini, memastikan akan menindaklanjutinya berdasarkan tanggung jawab dan kewenangannya. Pasalnya, ada beberapa aspirasi yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Banjar, adapula yang menjadi kewenangan Pemprov Kalsel yang ia pastikan segera tersampaikan.

“Perbaikan tempat ibadah itu kan menjadi ranahnya Pemkab Banjar, termasuk juga tadi di Desa Kiram itu ada tiga lokasi jalan yang perlu perbaikan namun dua diantaranya adalah jalan milik Pemkab Banjar, tentu keluhan ini akan saya sampaikan kepada pihak terkait. Saya harap mendapat tanggapan karena sayapun juga akan memperjuangkan keluhan yang menjadi ranahnya pemprov sesuai tugas saya di tingkat provinsi,” ucap Syarifah.

Bukan hanya persoalan fasilitas umum, dari hasil resesnya, wakil rakyat dari fraksi Golkar ini juga menerima aspirasi dari para ibu-ibu yang menginginkan adanya pembinaan serta peningkatan usaha untuk mereka agar bisa membantu perekonomian keluarga.

“Di titik lain di Desa Jingah Habang Ulu Kecamatan Karang Intan, mereka meminta alat penyulingan bunga untuk usaha pembuatan parfum, ada juga yang meminta traktor untuk meningkatkan usaha pertanian dan perkebunan mereka, ini juga menjadi salah satu yang akan saya perjuangkan di rumah banjar,”tuturnya.

Sementara, di Desa Kiram, para kaum ibu-ibu juga meminta adanya pelatihan pembuatan keripik singkong dan pisang, menyusul dua item itu adalah salah satu potensi yang bisa mereka kembangkan menjadi usaha di desanya, termasuk juga modal untuk membeli bahan dan peralatannya.

“Akan saya kordinasikan ke pihak terkait di Provinsi seperti Dinas Koperasi dan UMKM untuk memberikan pelatihan kepada mereka. Ini sangat bagus mereka mempunyai inisiatif untuk memanfaatkan peluang usaha dan potensi di desanya agar bisa berkembang. Apalagi di tengah pandemi ini mereka bisa membantu perekonomian keluarga karena rata-rata suami mereka juga bekerja sebagai petani,” tutup Syarifah.

Reporter : Evi Dwi Herliyanti

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *