UKM “Trust†Kekuatan Pasar Medsos
Di Era serba terbuka saat ini, media sosial merupakan sarana potensial yang ternyata mampu memberikan peluang bisnis sangat efektif untuk mendapatkan keuntungan besar bagi para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Sejumlah pengusaha kecil dan menengah pun lebih memilih strategi pemasaran atau promosi secara online, ketimbang harus memasang iklan di media baik cetak atau elektronik yang memakan budget cukup merogoh kocek.
Seperti yang dilakukan oleh sejumlah UKM di Banjarmasin, diantaranya Nona Merawa, dan Gerobak Elly. Mereka lebih memilih pemasaran melalui media social Instagram. Dan alhasil usaha kuliner mereka meroket tajam. Lantaran sang pemilik gencar dan berhasil memberikan daya tarik kepada konsumennya lewat gambar dan video yang menggugah selera para penggila medsos.
Hal itu juga dirasakan oleh owner rumah makan Sambal Acan Raja Banjar, yang bermula gencar memasarkan produknya melalui media social Facebook, mulai dari hanya memasarkan Sambal Khas mereka, hingga berani berekspansi menjadi sebuah rumah makan.
Meski dirinya tetap tidak meninggalkan peran media sebenarnya, seperti cetak dan elektronik, namun pasar medsos tetap memberikan keuntungan tersendiri lantaran tidak perlu mengeluarkan budget atau biaya agar produk mereka dikenal.
Dikutip dari tirto.id, pemanfaatan teknologi digital selama ini dinilai dapat membuat banyak pengusaha UKM dan UMKM naik kelas. Banyak UMKM kini juga aktif memanfaatkan iklan melalui platform digital maupun media sosial.
Pada 2017, Facebook bekerjasama dengan Morning Consult, sebuah firma yang bergerak di bidang survei online dan riset pasar, mempelajari dampak penggunaan Facebook bagi UMKM. Facebook pun menyimpulkan UMKM dapat memanfaatkan fitur Facebook Ads untuk mengembangkan bisnisnya.
Head of Emerging Business and SMB Indonesia and Philippines Facebook, Ferdy Nandes mengatakan Facebook memiliki banyak data internal mengenai kecenderungan karakteristik dari pengguna platform media sosial ini. Data itu, kata dia, dapat menjadi referensi bagi pemasang iklan dari kalangan UMKM.
“Mereka [UMKM] bisa beriklan dan menggunakan insight yang ada dan melihat mana yang paling relevan untuk menjangkau calon pelanggan atau konsumen mereka,” ujarFerdy.
Dia menjelaskan data – data itu seperti jumlah pengguna Facebook yang sudah melihat halaman bisnis dari suatu UMKM, jumlah dan siapa saja yang berkomentar, serta rata-rata usia peminat halaman bisnis dari suatu UMKM.
“Insightnya itu berdasar geografik yang melihat halaman bisnis UMKM itu, siapa saja yang sudah berkomentar dan berinteraksi dengan konten. Misal, di Jakarta yang suka produk X usia sekian,” ujarnya.
Nah, hali tulah yang membuat pasar online menjadi mewabah, sehingga para UMKM atau UKM cukup menciptakan persepsi konsumen untuk menilai produk mereka, agar produk/jasa/dan brand merekamenjadi melekat di pikiran konsumen, sehingga dagangan mereka pun laku terjual.
Penulis : Elsa Pratiwi