Ternyata Begini, Jangan Salah Paham Tentang Introvert dan Ekstovert

DUTA TV Anda mungkin mempunyai teman yang sangat spontan dalam berbicara, percaya diri yang tinggi, atau sangat ekspresif, lalu lingkungan sekitarnya mengecapnya sebagai ekstrovert. Bisa juga kebalikannya, ada sosok yang pemalu, suka menyindiri, atau jarang berbicara, mungkin ia sering kali dilabeli sebagai introvert.

Sebenarnya, ekstrovert dan introvert tidak hanya sebatas cara mereka berbicara atau bersosialisasi. Dilansir dari Hellosehat, penggagas dua istilah psikologi tersebut adalah seorang psikiater asal Swiss, Carl Jung.

Skeptis masyarakat sering kali sedikit ‘gamblang’ dalam mengenal apakah seseorang itu introvert atau ekstrovert.

  1. Ekstrovert Adalah Sosok yang ‘aktif’, Introvert Sosok yang ‘pemilih’

Seorang ekstovert mendapatkan energi dari orang lain. Oleh karena itu, seorang ekstrovert sering kali lebih luwes ketika bersama orang lain. Ekstrovert juga mudah berbaur dan mudah menunjukkan perasaannya secara terang-terangan (fungsi Fe dalam cognitive function).

Sedangkan seorang introvert cukup menyimpan energi dari dalam dirinya sendiri. Mereka merasa lebih nyaman saat sendiri karena mereka tidak perlu membagi energi pada orang lain. Introvert juga lebih selektif dalam penyampaian ekspresinya (fungsi Fi dalam cognitive function).

  1. Introvert Suka Melamun, Ekstrovert Penyampai Pendapat

Melamun atau daydreaming merupakan hal wajar yang sering dilakukan oleh segelintir orang, termasuk introvert ataupun ekstrovert.

Menurut teori Myers Briggs, tidak semua introvert adalah seorang yang suka berlarut dalam pikiran mereka. Karena mereka bisa saja memiliki fungsi Sensing, mengandalkan indera yang ada di tubuh mereka, seperti penglihatan, pendengaran, dan lain-lain. Dibandingkan melamun, mereka lebih menyimpan perhitungan dalam pikiran mereka sendiri.

Seorang ekstrovert juga bisa menjadi seorang ‘pelamun’ karena fungsi Intuitive, atau bahasa mudahnya adalah imajinasi. Imajinasi mereka juga bisa berupa yang mereka lihat sehari-hari (dunia luar, fungsi Fe), atau murni imajinasi dari dalam diri mereka (dari dunia dalam, fungsi Fi).

  1. Hasil Introvert-Ekstrovert Tidak Mutlak

Sosok introvert tidak sepenuhnya introvert, begitu juga dengan ekstrovert. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan mereka bisa berubah seperti ekstrovert karena introvert mempunyai kognitif  MBTI I-E-I-E, sedangkan ekstrovert mempunyai kognitif E-I-E-I.

Tentunya hasil dari seseorang introvert atau ekstrovert bisa dipengaruhi oleh banyak hal. Seperti lingkungan tempat tinggal, pola asuh, pertemanan, atau genetik. Untuk mengetahui Anda seorang ekstrovert atau introvert, bisa mengikuti tes online atau menonsultasikannya pada psikolog profesional.

Tim Liputan

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *