Banjarmasin, Duta TV — Kemarau panjang yang terjadi beberapa bulan terakhir telah membuat sejumlah daerah mengalami kekeringan.
Di Banjarmasin, kondisi ini berdampak terhadap sektor persawahan, seperti yang terjadi di daerah Tatah Belayung, Banjarmasin Selatan.
Para petani mengakui bahwa tidak ada hujan selama kurang lebih enam pekan. Jika kondisi ini terus berlangsung, mereka khawatir akan menghadapi gagal panen.
“Kekeringan tanpa hujan sudah terjadi selama 6 minggu atau satu setengah bulan, namun langkah antisipasi sudah dilakukan untuk mencegah gagal panen,” kata Asmuri, seorang petani.
Sementara itu, melihat kekeringan ini, pemerintah daerah bahkan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian langsung menyediakan bantuan berupa mesin pompa air yang akan digunakan oleh petani untuk mengaliri sawah mereka.
“Kami dari Direktorat PSP Kementerian Pertanian, ini gerakan nasional untuk El Nino, serentak di sepuluh provinsi. Banjarmasin ini daerah yang bisa tanam meski El Nino. Kami ada bantuan percepatan tanam yaitu pompa. Alhamdulillah bisa digunakan saat El Nino ini untuk 40 hektar,” ujar Wahyuni Setyolestari, Direktorat Irigasi Pertanian Dirjen PSP Kementerian Pertanian.
Diakui oleh para petani bahwa gagal panen terus menghantui selama dua tahun terakhir ini. Hal ini pun tidak lepas dari dampak El Nino yang terjadi di Indonesia.
Reporter: Nina Megasari dan Tsurayya