Tekan Kasus Stunting DPRD Kalsel Gencar Sosialisasikan Perda Kesehatan

Banjarmasin, DUTA TV — Berhasil ditekan menjadi 20% dan berada dibawah angka rata-rata nasional di akhir 2022 lalu.
Kasus stunting di Kalsel masih menjadi pr berat bagi Pemprov Kalsel, tak terkecuali anggota DPRD Kalsel yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Pasaal, hingga akhir 2022 kasus stunting berhasil ditekan menjadi 20%.
Dewan pun gencar mensosialisasikan perda tentang penyelenggaraan kesehatan kepada masyarakat di dapilnya masing-masing.
Hal itu dilakukan anggota komisi I DPRD Kalsel Dewi Damayanti Said, yang fokus membantu pemerintah menurunkan angka stunting di Banjarmasin.
Melalui sosialisasi Perda ini, ia ingin agar target penurunan angka stunting menjadi 18,1 % di tahun ini bisa tercapai. Selain terkait stunting, srikandi dewan dari fraksi golkar ini juga mensosialisasikan terkait layanan BPJS rumah sakit hingga puskesmas yang disebut belum banyak diketahui masyarakat.
“Sangat penting-penting sekali karena kita melihat saat ini banyak sosialisasi tidak tersampaikan ke masyarakat antara lain layanan BPJS rumah sakit maupun puskesmas spt donor darah penanganan ibu hamil sangat penting diketahui supaya mereka tersampaikan keinginan pemerintah supaya mengetahui membuat anak lahir sehat dan menyiapkan generasi sehat memilih warga bjm timur ini bergantian sosialisasi ini sebulan 4 kali jadi fokus ke kesehatan dan perempuan jadi sosialisasi yang utama untuk saya pribadi,” kata Hj. Dewi Damayanti Said, Anggota DPRD Kalsel.
Dalam sosialisasi ini, warga dibekali informasi kesehatan oleh Dokter Aulia Ramadhan Supit. Dalam kesempatan ini, ia yang juga kepala unit donor darah PMI kota Banjarmasin meminta peran serta masyarakat untuk membantu memenuhi ketersediaan stok darah di PMI.
Reporter : Evi Dwi Herliyanti