Tak Ada Kegiatan Karena Kendala Anggaran, Pemuda Tani Mengadu ke Dewan

Banjarmasin, Duta TV — Bingung tak ada kegiatan, jajaran pengurus DPD Pemuda Tani Indonesia Kalsel mengadu ke dewan.

Pasalnya, sejak dilantik Februari lalu, Pemuda Tani Kalsel tak bisa menjalankan program karena terkendala anggaran.

Padahal, para pemuda tani mengaku sudah siap untuk dilatih dan menjadi petani milenial.

Keberadaan pemuda tani sendiri sebagai upaya menjaga ketahanan pangan di Kalimantan Selatan.

Ketua DPD Pemuda Tani Kalsel mengaku lega setelah menyampaikan keinginan mereka ke anggota dewan. Mereka ingin diberikan pelatihan agar mampu ikut serta bersama pemerintah menggarap lahan pertanian untuk stabilitas pangan di Kalimantan Selatan.

Ketua DPD Pemuda Tani Kalsel, Ridha Rahma Lutfiani, menyampaikan bahwa pihaknya berdiskusi terkait tantangan tenaga kerja di sektor pertanian, khususnya di kalangan generasi muda.

“Hari ini kami diskusi tentang tenaga kerja, apalagi kami Gen Z, kami bingung ingin memulai pertanian untuk regenerasi petani,” ujarnya.

Ia bersyukur karena dalam diskusi tersebut juga dibahas solusi dan pemanfaatan teknologi dalam dunia pertanian.

“Alhamdulillah tadi diberi jalan keluar dan solusi, tadi juga tentang inovasi teknologi,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Komisi II, Muhammad Yani Helmi mengatakan hasil rapat ini akan ditindaklanjuti melalui rapat bersama Dinas Pertanian dalam hal penganggaran. Ketua Komisi II berharap agar di awal 2026 para petani milenial sudah bisa menjalankan tugas dan fungsinya sesuai yang diharapkan Presiden RI.

Muhammad Yani Helmi menyatakan bahwa pihaknya sepakat mendukung penganggaran di sektor pertanian bersama Wakil Ketua dan anggota Komisi II lainnya.

“Harusnya karena kami tadi sepakat dengan Wakil Ketua dan kawan-kawan anggota Komisi II, kita mendukung penganggaran itu,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa penganggaran tersebut diharapkan bisa menjadi pintu masuk bagi generasi muda untuk terlibat dan berusaha di bidang pertanian.

“Sehingga ketika dianggarkan ini bisa menjadi pintu masuk kawan-kawan generasi muda kita untuk mau berusaha di bidang pertanian,” tambahnya.

Dalam audiensi ini, Komisi II juga berharap ketika sudah melaksanakan tugasnya, para pemuda tani ini tak fokus hanya pada menanam padi, melainkan ikut menanam pangan lain seperti sayur-mayur dan buah-buahan.

Komisi II ingin Kalsel swasembada pangan, tidak tergantung pada daerah lain, di mana selama ini banyak beberapa sayur dan buah masih harus didatangkan dari luar daerah.

Reporter: Evi Dwi Herliyanti

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *