Banjarmasin, DUTA TV — Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Selatan Suripno Sumas, diminta untuk mengusulkan alat pengelolaan sampah di setiap kecamatan. Permintaan itu disampaikan akademisi dari Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat, saat sosialisasi perda tentang pengelolaan sampah, yang dikemas dalam bentuk stadium general tempat pembuangan akhir.
Ketua Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (LPPM ULM) Prof. Sunardi mengatakan, keberadaan alat pengelolaan sampah di tiap kecamatan dinilai menjadi solusi untuk meminimalisir sampah yang dibuang di TPA. Pasalnya, jika terus dibiarkan dan tidak diproses di lingkup terkecil, maka kapasitas sampah yang berada di TPA akan semakin besar hingga tak mampu lagi untuk ditampung.
“Harapannya hasil – hasil riset kami bisa digunakan di Kalsel karena paten punya ULM. Jadi kiranya di Kalsel bisa memanfaatkan hasil penelitian kami. Jadi alatnya sudah ada,dan konsep pengelolaan sampah. Kalau tidak dari desa maksimal dari kecamatan karena kalau sudah lebih dari itu sampahnya akan banyak dan cost yang dikeluarkan terlalu besar,”ungkapnya.
Senada, pemerhati lingkungan Hamdi juga berharap hal serupa, menyusul sekitar 10 hingga 20 persen sampah mempunyai nilai ekonomi dan bisa didaur ulang, sementara 20 hingga 30 persen merupakan sampah residu.
“Kalau sampah yang kita buang semakin kecil maka biaya operasional makin kecil. Nah, itu akan terjadi penghematan untuk APBD, dan usia TPA akan semakin panjang. Sehingga kemungkinan pencemaran yang ditimbulkan oleh TPA bisa diminimalisir. Karena itu perlu pola pikir untuk pengurangan sampah,”katanya.
“Masukan ini akan menjadi bahan untuk disampaikan kepada Pemerintah Provinsi. Kalau ingin mengelola sampah ada beberapa cara ada dengan sistem menggunakan alat mekanik. Ada juga dengan program – program pendekatan ke Masyarakat. Sehingga kita berharap kami dan ULM bisa berkolaborasi dalam program pengelolaan sampah yang ada di Kalsel,”jelas Suripno.
Sosialisasi yang menyasar mahasiswa dan akademisi ini juga dalam rangka menindaklanjuti arahan Menteri Lingkungan Hidup terkait dengan permasalahan pengelolaan sampah. Karena Indonesia disebut sudah darurat sampah. Sosialisasi yang bekerjasama dengan Ikatan Alumni ULM ini juga mengajak mahasiswa sebagai generasi penerus, menjadi motivator dalam pengelolaan sampah.
Reporter : Evi Dwi Herliyanti