Siswa di Palupuh Naik Turun Bukit Mencari Sinyal Untuk Belajar
DUTA TV AGAM – Pondok Kayu Kecil di Lereng Bukit Barisan, kecamatan Palupuh, kabupaten Agam Sumatera Barat, menjadi tujuan Febi Natasya dan teman-temannya di SMP Negeri 1 Palupuh, untuk mengikuti proses belajar secara daring setiap pagi.
Semenjak pandemi Covid-19, Febi dan teman-temannya harus menempuh 2 kilometer dari kampung terdekat menuju pondok, dan menyusuri lereng bukit yang licin dan terjal, hanya dari tempat ini jaringan internet dapat diakses di Palupuh.
Pondok yang berlokasi di lereng bukit barisan ini tidak hanya sulit untuk diakses, namun juga sepi penduduk, sehingga para siswa harus ditemani orang tua untuk mendampingi dan menjaga keamanan saat belajar.
Febi mengaku kesulitan belajar secara daring. Akses internet yang sulit didapatkan dan belajar tanpa didampingi guru, mengurangi fokus
Febi pada materi pelajaran. Namun dia senang masih dapat mengerjakan tugas bersama teman-temannya.
“Tidak ada yang mengajari seperti pelajaran saat tatap muka jadi sedikit sulit, petunjuk atau arahan dari guru juga tidak ada,” kata Febi Natasya.
“Bagaimana lagi sudah keadaan, jarak dari rumah lebih kurang 2 kilometer. Kalau hujan tetap kemari juga, terkadang suami ikut juga mengantarkan menggunakan mobil” ucap Rati, salah seorang orang tua siswa.
Di sisi lain, kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumbar, Jasman menyebutkan, pemprov tengah mendata kabupaten dan kota tanpa akses internet. Pendataan ini sebagai langkah awal mengajukan pembangunan base transceiver station (BTS), ke badan aksesibilitas telekomunikasi dan informasi Diskominfo Sumbar.
“Maka kemarin kita di Kominfo, mengundang kadis Kominfo di seluruh Sumbar untuk dapat memasukan data lagi dan kemungkinan,” tutur Jasman.
Akan banyak perobahan data nantinya ini penting untuk mendukung pembelajaran tatap maya.
Berdasarkan data Dinas Kominfo sumbar tahun 2018, ada 404 titik buta atau daerah blank spot internet. Dan di tahun 2020, pemprov sumbar berencana membangun BTS di 38 titik, untuk dapat mendukung proses belajar mengajar siswa melalui daring di masa pandemi Covid-19. (fan/ant)