Sektor Pariwisata Terpuruk Akibat Pandemi

Banjarmasin, DUTA TV — Sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Banjarmasin, pada Maret 2020, sektor pariwisata di Banjarmasin turut terdampak, khususnya pada jasa hunian hotel dan restoran.

Dampak pandemi ini terlihat dari kebijakan pemko yang menutup seluruh aktifitas keramaian dan penginapan termasuk hotel.

Kondisi itu tentu berdampak pada tingkat hunian yang terpuruk, yang hingga tiga bulan berjalan, bahkan tingkat okupansi yang didapat para pengusaha ada yang nol rupiah.

Namun geliat itu sudah berangsur bergerak. Meski tidak maksimal, aktifitas jasa hunian dibuka, namun tetap dengan protokol ketat kesehatan yang menjadi upaya pemwrintah dalam pencegahan COVID-19.

“Sejak PSBB, sektor pariwisata jadi salah satu yang terpuruk. Di awal-awal Maret, April, Mei, Juni, sektor hotel restoran, okupansi hotel ada yang 0%, tak ada tamu, memberatkan bagi pengusaha, disamping tetap ada tagihan listrik, air, ini mulai ada bergairah, namun tidak lantas normal. Restoran juga terpukul,” ujar Ikhsan Alhaqque, kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Banjarmasin.

Ikhsan Alhaqque, kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Banjarmasin
Ikhsan Alhaqque, kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Banjarmasin

Pertumbuhan Ekonomi Kalsel Triwulan II Turun -2,61%

Tak hanya sektor pariwisata, dampak pandemi COVID-19 juga membuat perekonomian banua secara umum terjun bebas. Dari data badan pusat statistik pertumbuhan ekonomi provinsi Kalimantan Selatan minus sebesar 2,61%, dan paling dirasa pada sektor lapangan usaha dan pergudangan, yang terjun bebas hingga – 9,25%, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah atau PKP juga terkontraksi di angka – 5,36%.

Reporter : Fadli Rizki – Nur Kholisoh

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *