Satpol PP Tanah laut, Panggil Pengelola Pangkalan Dan Pengecer Gas Melon

Tanah Laut, DUTA TV — Sejak senin sore hingga malam tadi setidaknya ada tiga pemilik pangkalan dan lima pengecer gas elpiji tiga kilogram di wilayah pelaihari, yang telah dimintai keterangan oleh penyidik satpol p-p Tanah Laut. Selain meminta keterangan pedagang eceran dan pengelola pangkalan l-p-g, petugas juga menyita barang bukti tabung gas tiga kilogram yang dijual para pedagang.

Menurut pelaksana tugas kasatpol p-p Tanah Laut Faried Widiatmoko, seharusnya gas elpiji tiga kilogram bersubsidi hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau u-m-k-m. Namun fakta di lapangan ditengarai banyak kalangan yang tidak berhak namun justru menggunakan elpiji melon.

Faried menambahkan di tanah laut saat ini marak pedagang eceran yang menjual gas elpiji tiga kilogram, pengecer menjualnya seharga 35 ribu rupiah, bahkan di wilayah kintap mencapai 85 ribu rupiah per tabung, padahal jika susuai standar harga eceran tertinggi atau het gas elpiji tiga kilogram di tanah laut hanya seharga 19 ribu rupiah pertabung, jika ada oknum pengelola pangkalan yang melanggar ketentuan maka akan diberikan sangsi pencabutan ijin.

“rata-rata paling murah Rp. 35.000 utk pengecer untuk het 19 ribu di tanah laut sanksi nya  khususnya pangkalan klo melanggar akan dicabut izin” tegasnya.

Sementara itu salah satu pengelola pangkalan gas elpiji mengaku, terkendala karena banjir sehingga terjadi kelambatan pengiriman.

“Januari terkendala karena banjir jadi ada keterlambatan pengiriman, pertabung beli 14 ribu lebih dijual 20 ribu rupiah dan enggak ada menaikkan lag, sekali kirim 140 tabung datang nggak sampai setengah jam habis pembeli langsung pemakai ga di jual lagi” pengkauan Khosim.

Pengelola Pangkalan Berdalih Pasokan Gas Melon Berkurang Akibat Banjir

Sementara itu sejumlah pengelola pangkalan gas elpiji berdalih, jika kenaikan harga gas elpiji tiga kilogram di tingkat pengecer akibat pasokan distribusi dari agen yang berkurang akibat banjir. Jika pada kondisi normal setiap bulan bisa enam kali pengiriman, namun akibat terkendala banjir

Reproter : Suhardadi

Redaksi

Editor & Uploader

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *