Radiografer di Kalsel Terbatas, Penyerahan Hasil Diagnosa Kerap Terhambat

Banjarmasin, DUTA TV — Jumlah SDM Radiografer di Kalimantan Selatan saat ini disebut masih terbatas. Di rumah sakit besar milik pemerintah saja, jumlahnya saat ini, hanya berkisar 10 orang, dari kriteria ideal 50 orang.

Akibatnya, beban kerja radiografer yang tugasnya memberi layanan ronsen kepada pasien semakin meningkat. Sementara, penyerahan hasil diagnosa pun, kerap terlambat karena antrian yang cukup panjang.

Hal itu terungkap saat seminar dan Musda Perhimpunan Radiografer Indonesia atau PARI Kalsel. Ketua PARI Kalsel periode 2015-2023 mengakui, hal ini menjadi PR besar bagi ketua PARI Kalsel yang baru terpilih, untuk meningkatkan kompetensi para anggota agar mampu memberikan pelayanan maksimal ditengah keterbatasan tenaga.

“Ada beberapa PR yang akan diampu oleh temen-teman kita kedepan Akrena Kalsel gerbang IKN harus disiapkan kemampuan radiografer lebih hebat lagi baik dari segi pendidikan tekhnologinya harapanya kabupaten kota bisa membuat Pengcab masing-masing karena masih terbatas tenaga radiografernya kedepan temen-teman yang sudah memenuhi kriteria bisa membuat Pengcab baru ada 13 Pengcab. Kalau keberadaan di Kalsel masih kurang di masing-masing rumah sakit harapannya kedepan RS dengan perkembangan teknologi bisa menambah radiografernya idealnya ada standar dari Kemenkes sampai 50 bisa rata-rata di RS ada yang masih 10 ada yang kurang dari itu juga ada,” ucap Imam Muttakin, Ketua Pengda PARI Kalsel Periode 2015-2023.

“Seminar ct scan stonogram dan jenjang karir radiografer harapannya disini teman-teman radiografer di Kalsel bisa memahami tentang ct scan stonogram dan jenjang karir dan Musda pemilihan ketua PARI Kalsel periode 2023-2027,” tutur Fahmian Noor, Ketua Panitia.

“Setiap organisasi profesi dalam satu tahun minimal sekali mengadakan seminar baim regional maupun nasional dalam rangka mengupdate kemampuan peserta untuk kompetensi ujung-ujungnya pelayanaan akan mudah dan akurat menyangkut diagnostik harus betul-betul tepat akurat penggunaan alat harus dikuasai semua jadi harus update terus menerus,” ujar Ahmad Yani, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kalsel.

Sementara, dalam pelaksanaan musyawarah daerah ke-enam, dari lima kandidat yang dicalonkan lima Pengcab, terpilih Rifna Muthmainnah dari pengurus cabang Banjarmasin Barito Kuala, sebagai ketua Pengda PARI Kalsel periode 2023-2027. Ketua PARI Kalsel yang baru memastikan siap menjembatani harapan para radiografer di banua, untuk mendorong pemerintah menambah kuota perekrutan tenaga radiografer di setiap layanan kesehatan.

Reporter : Evi Dwi Herliyanti

Asiah

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *