Polisi Dalami Penyebaran Video Hubungan Intim Pasangan Sesama Jenis di Banjarmasin

Banjarmasin, DUTA TVVideo dari salah satu akun di media sosial Twitter ini sempat menggemparkan media sosial khususnya di Banjarmasin. Pasalnya di video tersebut diketahui ada dua orang lelaki yang diduga sedang bercumbu.

Video di Twitter itu diikuti terlihat keterangan bernada ancaman dari akun yang memosting video tersebut.

Terkait hal ini, pihak Ditkrimsus Polda Kalsel mengaku sudah menerima laporan kasus tersebut, dari korban berinisial AS.

Polisi masih perdalam kasus video mesum sesama jenis di Banjarmasin
Polisi masih perdalam kasus video mesum sesama jenis di Banjarmasin (foto:duta tv)

Mereka juga masih melakukan pencarian terhadap terduga berinisial J yang diduga melakukan penyebaran, dan diketahui juga ada di dalam video berdurasi sekitar 20 detik lebih itu.

Keterangan didapat, terduga penyebaran berinisial J diduga sakit hati dengan korban pelapor berinisal AS, yang diduga dalam video, lantaran  tidak lagi bisa dihubungi oleh J.

Sedangkan AS saat melakukan perbuatan itu mengaku sedang dalam keadaan mabuk. Belakangan diketahui, korban pelapor bersatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Banjarmasin.

“Pada tanggal 14 September menerima pengaduan dari saudara AS terkait viralnya di Medsos yang di dalam video ada bersangkutan juga ada, pada Mei 2022 terlapor yang dilaporkan inisial J ini mengancamakan menyebarkan video milik pelapor, di dalam video tersebut ada adegan bercinta lah di salah satu hotel di Banjaramsin, yang bersangkutan dalam keadaan mabuk dan tidak tahu kalau direkam oleh J, kalau modus kira-kira kita minta sementara, merekam dan menyebar dijadikan bahan agar pelapor AS bisa terikat, buat mengancam mengikuti pelaku. Motif sementara sakit hati, karena beberapa kali dihubungi tidak mau, kami belum menetapkan tersangka karena masih pengadu kami mehububgi keluarga pelaku, agar bisa koperatif,” kata AKP Kamarudin, PLT Kasubdit V Siber Ditkrimsus Polda Kalsel.

Mereka juga masih melakukan komunikasi terhadap keluarga yang diduga terduga penyebaran video tersebut agar bisa koperatif. Sebelumnya pihak kepolisian juga sudah melakukan pemeriksaan pada tiga orang saksi.

Selain di Twitter, video itu juga sempat beredar di aplikasi Instagram. Namun belakangan diketahui, video dan akun tersebut sudah tidak ada lagi.

Tim Liputan

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *