Penjahit Keluhkan Pembongkaran Bangunan Pasar Lama Pelaihari

DUTA TV TANAH LAUT – Rahman, salah satu seorang penjahit pakaian yang sebelumnya menempati kios Pasar Lama Pelaihari ini, hanya bisa pasrah melihat bangunan pasar dirobohkan menggunakan alat exavator oleh petugas, Rabu siang (29/04/2020).

Dikarenakan bangunan pasar berlantai dua ini rencananya akan dijadikan untuk taman atau Ruang Terbuka Hijau oleh pemkab Tanah Laut.

Akan tetapi pembongkaran bangunan Pasar Lama dikeluhkan oleh Rahman yang sudah sejak 18 tahun lalu menempati salah satu kios Pasar Lama Pelaihari, sebagai penjahit pakaian.

Rahman menyayangkan pembongkaran pasar lama, lantaran relokasi kios bagi pedagang dan penjahit di Pasar Rabu yang beralamat di seberang Masjid Suhada Pelaihari, akan tetapi hingga saat ini belum siap digunakan.

“Seharusnya penampungan tuntung dulu terus baru di pindah, sebelumnya penjahit, penampungan bangunannya belum selesai,” ujarnya.

Sementara itu menurut kepala Dinas Koperasi perdagangan Tanah Laut Sahrian Nurdin, pembongkaran bangunan Pasar Lama setelah melalui proses mediasi bersama instansi terkait dan melibatkan warga sekitar.

“Kemarin membongkar atap, hari ini sudah mulai peruntuhan bangunan dengan alat berat. Kami sudah minta pertimbangan ke masyarakat karena bangunan itu lebih banyak mudaratnya, rencana akan di jadikan RTH,” jelas Sahrian Nurdin, kadis Kopdag Tanah Laut.

Pembongkaran Pasar Lama Menelan APBD Rp473 Miliar

Sementara itu berdasarkan pagu anggaran, pembongkaran Pasar Lama Pelaihari menggunakan APBD Tanah Laut tahun 2020 sebesar 473 milliar 305 ribu rupiah, dan setelah selesai dibongkar rencananya lokasi Pasar Lama Pelaihari akan dijadikan taman untuk Ruang Terbuka Hijau.

 

Reporter : Suhardadi

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *