Pamerkan Hibah Koleksi Masyarakat, Museum Lambung Mangkurat Berkolaborasi Lestarikan Budaya 

Banjarbaru, DUTA TV – Mengusung tema “Menjaga yang Ada, Merawat yang Tersisa”, Pameran Bersama/Pameran Temporer ke-3 yang diadakan Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru dengan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta serta Museum Kota Gede ini dilaksanakan dari tanggal 3 Oktober hingga 6 Oktober 2023 di Museum Lambung Mangkurat, Kelurahan Komet, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan.

Pameran ini menjadi agenda rutin dari Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru, lalu karena ada nya kesamaan program dan tujuan untuk melestarikan nilai-nilai yang terdapat dalam koleksi museum, terjadilah kolaborasi dengan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Museum Kota Gede dalam menyelenggarakan pameran temporer 3 ini.

Dalam tajuk ‘Hibah Koleksi ke Museum’, Museum Lambung Mangkurat menyajikan koleksi budaya berupa barang pribadi yang diserahkan masyarakat kepada pihak museum sebagai peninggalan-peninggalan warisan budaya yang mengandung makna sejarah dan nilai penting yang dapat menjadi bahan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat luas.

Pada pemaparan singkatnya, Soni Saepudin selaku Kepala Seksi Permuseuman Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, ia berharap pameran temporer ini memberikan edukasi kepada masyarakat Kalimantan Selatan khususnya Banjarbaru. Sekaligus menjadi ajang mempromosikan potensi museum yang ada di daerah istimewa yogyakarta kepada masyarakat.

“Harapan secara umum adalah untuk mengedukasi masyarakat kalsel khususnya di banjarbaru akan pentingnya menjaga warisan budaya leluhur.”

Soni melanjutkan, “Secara khusus mempromosikan potensi museum yang ada di daerah istimewa yogyakarta kepada masyarakat agar lebih mengenal jogja melalui museum salah satunya museum kotagede,” ujar Soni menjelaskan

Sesuai dengan tujuan dan harapan dari kedua belah pihak penyelenggara, untuk mengedukasi masyarakat akan pelestarian warisan budaya lewat pameran temporer 3 dengan tajuk Hibah Koleksi ke Museum ini berhasil memberikan kesan yang bagus untuk para pengunjung.

Seperti yang diungkapkan oleh Husnul dan Maulidah yang tertarik setelah mengetahui barang-barang pribadi dapat dihibahkan menjadi barang yang dapat dipamerkan.

“Yang menarik itu sebenarnya, saya baru tahu kalau kita punya barang yang tidak bisa kita urus sendiri lalu kita bisa kasih ke meseum dan dipamerkan.” ungkap Husnul.

Husnul juga menambahkan, sayang sekali hal ini tidak banyak diketahui oleh orang banyak.

Pameran ini juga merupakan bentuk apresiasi pihak museum kepada masyarakat yang telah bersedia menghibahkan barang dan koleksi pribadi mereka. Keputusan masyarakat menghibahkan barang bersejerah dan memiliki nilai ini sangat membantu pihak museum untuk melestarikan nilai nilai pelestarian budaya dan sejarah agar generasi selanjutnya akan mengingat dan melihat sisa-sisa sejarah yang bisa dijaga.

 

Tim Liputan

Helman

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *