Nelayan Desa Rampa Kesulitan BBM

KOTABARU, DUTA TV – Nelayan Desa Rampa Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru mengeluh kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi. Saat ini, dari total 1.500 nelayan, baru 600 di antaranya yang bisa mengakses BBM bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan atau SPBN. Sedangkan sisanya terpaksa membeli BBM eceran dengan harga hampir dua kali lipat.
Persoalan ini pun diadukan para nelayan yang tergabung dalam Ikatan Nelayan Saijaan atau Insan kepada Komisi II DPRD Kabupaten Kotabaru. Mereka meminta penambahan kuota BBM bersubsidi untuk nelayan sekaligus mengusulkan pembangunan SPBN di desanya.
Selain masih banyak nelayan yang membutuhkan BBM, hal itu juga karena lokasi SPBN yang ada sekarang dinilai terlalu jauh dari tempat tinggal mereka.
“Nelayan di Desa Rampa kurang lebih 1.500, yang dapat cuma 600. Jadi kenapa kita minta SPBN, karena masih banyak nelayan yang membutuhkan,” ucap Hamdani, Ketua Insan.
Menanggapi ini, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotabaru Abu Suwandi mengatakan perlu ada sinkronisasi data untuk mengetahui apakah kuota BBM bersubsidi untuk nelayan memang kurang atau penyalurannya yang tidak tepat sasaran.
“Kami memanggil Pertamina maupun Dinas Perikanan untuk mengevaluasi kenapa kuota BBM bisa kurang. Akhirnya kita sepakat bahwa kita akan sinkronkan dulu data BBM untuk nelayan, berapa jatahnya, berapa yang disuplai,” ujarnya.
Sementara terkait pembangunan SPBN di Desa Rampa akan dikoordinasikan lebih lanjut karena ada beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan, salah satunya tidak berada di daerah padat penduduk.
Reporter: Nazat Fitriah





