BANJARMASIN-DUTATV. Sahabat Secangkir Kopi Seribu Inspirasi, Pagi hari saat hari mulai terang saya punya kebiasaan mengamati tanaman yang berada di halaman dan samping rumah, pengamatan ini sekaligus melihat rumput-rumput liar dan memperhatikan kondisi tanaman-tanaman tersebut. Ada satu jenis tanaman yang saya tanam berupa jeruk kecil atau yang biasa disebut jeruk sambal, pohon jeruk sambal ini menarik perhatian saya secara khusus karena daunnya sering dimakan ulat, sehingga dengan memakai sarung tangan ulat-ulat itu saya ambil dan saya buang ke tanaman liar di luar pagar, hal ini sengaja saya lakukan dengan menyemprotkan bahan kimia, karena ada rasa tidak tega pada ulat-ulat yang memakan daun jeruk saya tersebut. Suatu saat saya biarkan beberapa ulat untuk tetap di daun dan ternyata hasilnya mengejutkan saya !!! Sahabat ! apa yang mengejutkan saya, tidak berapa lama telah muncul kupu-kupu yang begitu indah sebagaimana terlihat dalam pic di atas, lantas saya pun terinspirasi untuk menulis “MEMBIARKAN DAUN DIMAKAN ULAT, KITA MENDAPAT HADIAH KUPU-KUPU”.
Sahabat ! Alam mengajarkan kepada kita selalu ada hadiah dibalik pengorbanan yang kita lakukan, bayangkan aja, siapa sih yang tidak “jengkel” atau “marah” terhadap ulat yang memakai daun tanaman yang kita sayangi, hampir semua kita membinasakan ulat tersebut, karena dianggap sosok perusak tanaman, dan bahkan terkadang kita menggunakan bahan kimia untuk memusnahkannya. Namun kalau kita berfikir jernih dan visioner kedepan tentu kita akan berkata dan bersikap lain. Kehilangan daun jeruk saya juga tidak keseluruhan, dan jeruk itu resikonya paling tidak berbuah seperti yang kita harapkan, lantas saya bertanya berapa sih harga jeruk sambal itu ? tentu harganya tidak seberapa artinya kerugian yang kita anggap dari adanya ulat itupun tidak seberapa, lalu kemudian dengan membiarkan ulat itu hidup dan memakan daun jeruk sambal itu ternyata kita mendapat hadiah yang indah, munculnya kupu-kupu yang saya amati seolah-olah tersenyum kepada saya benar-benar membuat saya terharu dan bahagia.
Sahabat ! Begitulah alam dan kehidupan bertutur kepada kita, sering kita merasa rugi dalam berbuat kebaikan, merasa kehilangan saat ber-infaq dan bersedekah, merasa repot kalau membantu orang lain, merasa gengsi kalau memaafkan, merasa hilang wibawa kalau bergaul dengan masyarakat biasa, merasa berkurang kenikmatan kalau berbagi dengan sesama, dan seterusnya. Padahal dibalik apa-apa yang kita berikan kepada sesama tersebut atau dibalik pengorbanan yang kita lakukan sudah tersedia hadiah-hadiah yang nilainya jauh lebih besar dari apa-apa yang sudah kita berikan atau keluarkan tersebut.
Sahabat ! sesungguhnya inilah inti kehidupan dalam hukum “kekekalan energi”, saat energi kebaikan yang kita lepas, ternyata akan balik lagi kepada kita dengan jumlah yang lebih besar dan dengan wujud yang beraneka rupa, dan anugerah terbesar justeru kita merasakan kebahagiaan saat kita bisa berbagi tersebut, karena hidup kita menjadi bermakna, dan makna terdalam justeru merasakan rahmat Yang Kuasa karena kita telah diberinya kemampuan untuk berbuat baik.
Sahabat ! saya hanya kehilangan beberapa helai daun jeruk, tapi hasilnya saya mendapatkan hadiah kupu-kupu.
Salam Secangkir Kopi Seribu Inspirasi
#Semakintuasemakin bijaksana