Banjarbaru, DUTA TV —Talkshow Launching dan bedah buku Menderes Manisnya Takdir, tentang autobiografi sosok Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono di Pemko Banjarbaru, diikuti warga serta seniman di kota Idaman.
Buku dengan cover sosok Wartono kini, membawa tabung bambu berisikan enau kelapa, dibuat untuk menginspirasi generasi muda di kota Idaman dan Banua, tentang perjalanan hidupnya yang lahir dari keluarga miskin di Desa Hargomulyo di kaki Bukit Manoreh Kabupaten Kulonprogo JogJakarta, hingga bisa meraih kepercayaan sebagai Wakil Wali Kota Banjarbaru, mendampingi Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin.
Dalam talkshow, Wartono mengupas sedikit isi buku, dimana dirinya lahir dari keluarga miskin dan diwajibkan untuk sekolah hingga lulus sekolah pendidikan guru, dan sempat merantau ke Jakarta, hingga ke Banjarmasin kemudian berakhir ke kota Banjarbaru.
Menurut Wartono, buku ini menceritakan kisah perjalanan hidupnya dari kecil, diantaranya menjadi penderes enau kelapa, sehingga setiap hari harus memanjat 30 pohon kelapa di pagi hari, dan 30 pohon lagi di sore hari, demi membantu ekonomi keluarga, karena Desa Hargomulyo salah satu kantong kemiskinan di Kulonprogo.
“60 pohon kelapa saya panjat setiap hari untuk menderes enau” Kata Wartono
Di mata teman dan tenaga pendidik, sosok Wartono dikenal sebagai sahabat sejati, dan perjalanan hidup yang dituangkan di dalam buku menderes manisnya takdir, wajib dibaca generasi muda.
“Kampung pak Wartono memang keras” Ucap Eksan Wasesa – Seniman dan Pendidik
“Beliau sahabat sejati” Tutur Sugeng Susanto – Pengusaha, Politisi
Sempat merantau dan bekerja keras di Jakarta, manisnya perjalanan hidup Wartono dimulai di Banjarmasin, saat bertemu almarhum Mursani Mangli, yang memberikannya pekerjaan di Banjarmasin, dan juga Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin, yang memberikan kepercayaan sebagai Calon Wakil Wali Kota di Pilkada Tahun 2020.
Reporter : Tarida Sitompul