Maya dan Andre Senang Bisa Kembali Belajar di Sekolah

BANJARMASIN, DUTA TVSelain Sekolah Menengah Pertama (SMP), pihak pemerintah kota Banjarmasin juga menggelar pembelajar tatap muka untuk para pelajar Sekolah Dasar.

Kembalinya pembelajaran turun langsung kesekolah ini mendapat respon yang positif dari para murid,  yang sudah hampir satu tahun lebih hanya belajar secara daring atau online.

Seperti yang diungkapkan Andre dan Maya yang merupakan murid SDN Kuin Selatan 1 Banjarmasin.

“senang gembira lah bisa kesekolah lagi bisa kumpul temen lagi dan lebih enak aja belajarnya bisa lebih paham,” ujar Andre.

“Gembira bisa ketemu temen lagi, bisa belajar cepat memahami dari pada daring atau online dirumah sulit memahami,” tutur Maya.

Meski pembelajaran dibagi pershift atau perhari dan dalam satu kelas hanya 50% murid, namun, para pelajar terlihat senang, lantaran bisa belajar secara langsung lantaran kebih cepat mengeti ketimbang daring.

“Jadi hari ini kita sudah melaksanakan pebelajaran tatap muka, namun di kelas satu tadi sapai jam 9 saja dan kita bagi jadi shif. Untuk semuanya turun, sudah kita atur jadwal dan orangnya yang kita batasi jadi pembelajaran dari jam 7.45 sampai jam 9 atau sampai jam 10an sisanya online dan besoknya gantian,” terang Kepsek SD Kuin Selatan 1 Banjarmasin, Erlena.

Sementara itu, pihak sdn kuin selatan satu Banjarmasin, juga mengatur antar jemput orang tua murid, dimana meminta kepada orang tua murid agar tidak menunggu di sekolah dan bisa langsung menjemput di jam pulang sekolah, untuk menghindari  penumpukan.

Sementara itu, beberapa orang tua siswa mengaku masih ada rasa khawatir terhadap anaknya yang kembali turun kesekolah.

“Ada ai pang khawatir pa ae, karena keadaan lagi kada stabil di masa ini. mendukung aja pang cuman bejangka waktu ya seminggu berapa kali dan jangan semuanya turun dan protokol kesehatannya perlu di perhatikan jua,” ungkap salah satu orang tua siswa.

Namun, para orang tua tetap mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka, asal sesuai dengan arahan dan protokol yang ketat, lantaran anak mereka bisa lebih rajin belajar dan memiliki kegiatan, dari pada belajar secara online.

Reporter : Ade Yanuar

Helman

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *