Mantan Ketua PWI Pusat Tutup Usia, Paman Birin dan Anang Syakhfiani Berduka

Banjarmasin, DUTA TV — Meninggalnya mantan Ketua PWI Pusat, Margino membawa kesan mendalam bagi insan pers dan beberapa pejabat, seperti Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor dan Bupati Tabalong Drs Anang Syaifani.

Gunernur misalnya merasa kehilangan sosok tokoh pers bangsa yang menjabat sebagai Ketua PWI Pusat selama 2 periode ini.

” Kita kehilangan tokoh pers yang banyak memberikan kemajuan bagi perkembangan pers di Indonesia,” ujar pria yang akrab disapa Paman Birin ini.

Pada kesempatan ini dirinya menyampaikan turut berduka atas berpulangnnyq Ketua PWI Pusat periode 2008-2013 dan 2013-2018.

” Atas nama probadi dan pemerintah provinsi Kalsel kami turut berduka atas meninggalnya mantan Ketua PWI pusat,” kata Gubernur yang juga penerima Pena Emas PWI ini.

Sementara itu, Bupati Tabalong Anang Syakhfiani mengenang Margiono sebagai pejuang pers sejati.

” Beliau adalah pejuang sejati pers,” ucap Anang.

Dirinya juga mengenang ketikan Margiono meletakkan batu pertama Gedung PWI Tabalong.

” Pak Margiono mengatakan saya tidak mau hanya sebatas meletakkan batu pertama saja, tapi saya juga akan datang untuk meresmikan selesainya pembangunan Gedung PWI ini, karena sudah banyak saya meletakkan batu pertama tapi pembangunannya tidak selesai-selesqi juga,” kenang Bupati penerima Pena Emas PWI Pusat ini.

Baginya pernyataan menunjukkan mendiang Margiono merupakan pejuang sejati pers di Indonesia.

Selain itu, Margiono ingin agar semua pihak menempatkan pers secara proporsional dan interaksi positif antara pers dan pemerintah serta masyarakat harus dibangun.

Ketua Dewan Kehormatan PWI Kalsel, Faturahman juga merasakan duka mendalam atas meninggalnya Margiono.

” Saya terakhir bertemu beliau 23 November 2021 yang lalu dalam acara penyegaran ahli pers,” tuturnya.

Faturahman menilai Margiono merupakan wartawan yang memperjuangkan jurnalistik agar lebih bermanfaat lebih luas bagi masyarakat.

Bukan itu saja, Margiono merupakan sosok yang mengelolan PWI secara profesional.

” Semasa kepemimpinannya PWI mulai dikelola secara profesional dan memberi pemahaman kode etik secara meluas pada amggotanya.” ucapnya.

Senada Ketua PWI Kalsel, Zainal Helmie mengatakan Margiono merupakan salah satu Ketua PWI Pusat yang memberikan perhatian khusus pada Kalsel.

” Secara emosional kita memiliki hubungan yang baik dengan beliau, ia samgat perhatian terhadap PWI Kalsel. Banyak kegiatan nasional yang digelar di Kalsel semasa kepemimpianannya,” tutur Helmie seraya menambahkan insan pers Indonesia kehilangan sosok panutan.

Tim Liputan.

Asiah

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *