Mahasiswa Minta Dilibatkan Dalam Pengawasan Pemilu
DUTA TV BANJARMASIN – Pada evaluasi pengawasan pelaksanaan Pemilu 2019 yang sudah terlaksana April lalu, Badan Pengawas Pemilu menerima banyak masukan dan kritikan perihal pengawalan proses pesta demokrasi yang sesuai harapan.
Meski dirasa maksimal, namun masih banyak disinyalir terjadinya pelanggaran seperti dugaan praktik politik transaksional, namun masih sangat minim pembuktian, hal ini ditengarai lantaran kurang maksimalnya pengawasan dan terjebak dalam hal teknis, sehingga peran pengawas dituntut inovatif melakukan pencegahannya.
Inovasi lain juga diantarnaya melibatkan komunitas tertentu seperti Mahasiswa Misalnya, atau kaum milenial untuk turut aktif dalam mengawal pesta demokrasi lima tahunan, terlebih dijelang Pemilukada 2020 nanti.
Pengamat politik Taufik Arbain mengatakan, dalam fungsi Bawaslu yang sudah kuat tentu harus mengoptimalkam keunggulan itu dengan integritas menjaga marwah demokrasi.
Senada dengan kritik dan masukan itu, kalangan mahasiswa di Kalsel menyampaikan rekomendasi kepada Bawaslu untuk melibatkan kaum milenial menjadi pemantau Pemilu aktif, dan tentu harus diakomodir penyelenggara pengawas.
“Persiapan pemilu kemarin kurang 170 pengawas, perpanjangan Bawaslu sukseskan Pemilu mendatang, kami minta Bawaslu perpanjangan. Kita fokuskan Pilkada karena sangat riskan, fital jika tidak siapkan, tim mahasiswa pemantau pemilu, untuk bangun sinergi antar Bawaslu dan mahasiswa, dari kita siap berapapun yg diminta bawaslu,” ujar Taufik Hidayat ketua BEM.
“Terkait rekomendasi serta permohonan terlibat langsung, kalo pemantau tidak dianggarkan ke Bawaslu sangat senang, jika ada anggaran tertentu kita kaji, apakah diperbolehkan,” pungkas Ketua Bawaslu Kalsel, Erna Kasypiah.
Dalam pengerahan massa, relawan dan tim pemantau siap membackup dan melibatkan pasukan mahasiswa untuk Bawaslu Kalsel, guna mensukseskan kontestasi pemilihan kepala daerah di 2020 mendatang di Kalimantan Selatan.
Reporter : Fadli Rizki dan Zein Pahlevi
