Jakarta, DUTA TV — Saat pergantian tahun 2022 ke 2023, Tokopedia mencatat antusiasme tinggi dari masyarakat dalam berbelanja online dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Salah satu produk terlaris adalah mainan lato – lato yang saat ini sedang viral.
Permainan lawas lato-lato kini sedang viral dan digandrungi oleh masyarakat dari berbagai usia dan kalangan. Cara memainkan lato-lato pun cukup mudah, yaitu digoyangkan agar kedua bola yang terhubung dengan seutas tali saling membentur.
“Di Tokopedia, penjualan mainan lato-lato melonjak hampir 57 kali lipat saat momen pergantian tahun 2022-2023,” ungkap Head of External Communications Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya.
Meski populer di Indonesia, lato-lato bukanlah permainan asli tradisional Indonesia. Permainan ini juga dikenal dengan beberapa nama, seperti katto-katto, tek-tek, lato-lato dan nok-nok.
Latto-latto adalah salah satu permainan tradisional asal Amerika Serikat yang sudah ada sejak tahun 1960an, dan dikenal dengan nama Clackers Balls Toys. Namun, Departemen Sekolah New Bedfford telah melarang penggunaan Clackers Balls Toys karena anak-anak di Amerika memainkannya dengan keras hingga bola pecah dan pecahannya beterbangan.
Di Indonesia, permainan ini mulai dikenal dan dimainkan oleh anak-anak asal Makassar dan beberapa daerah di Pulau Jawa sejak era tahun 1990-an. Melansir laman NU Online, Selasa (3/1/2023), ketua Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Cabang Sumenep, Kiai Zamzami Sabiq Hamid menyatakan permainan tersebut memiliki sisi positif dan negatif.
Menurutnya, mengganggu atau tidak dari permainan lato-lato yang sedang viral itu, tergantung penggunaannya. Adapun, jika penggunaannya pada waktu dan situasi yang tepat, serta dengan durasi permainan yang tidak berlebihan maka tentu tidak mengganggu.
“Namun jika berlebihan, ditambah dimainkan di waktu dan situasi yang tidak tepat, tentu akan sangat mengganggu,” ungkapnya.
Namun, di balik itu juga ada beberapa sisi positif permainan lato-lato. Salah satunya dapat mengalihkan dan mengurangi dampak kecanduan gawai yang saat ini banyak dialami oleh anak-anak. Permainan ini juga mendukung untuk menstimulus kemampuan motorik anak. Juga dapat meningkatkan fungsi koordinasi antara kemampuan kognitif dan motorik.(lip6)