Lansia Penerima Sinovac-Sinopharm Disarankan Vaksin Ketiga
Jakarta, DUTA TV — Kelompok pakar vaksin di (WHO) merekomendasikan warga dengan masalah kekebalan atau imun sedang dan berat serta lansia yang sudah disuntik dua dosis vaksin Sinovac dan Sinopharm untuk mendapat suntikan ketiga.
Dikutip dari AFP, Strategic Advisory Group ofvaksinkelom Experts on Immunization (SAGE), mengatakan suntikan ketiga “harus diberikan kepada orang berusia 60 tahun ke atas” orang yang diimunisasi dua dosis Sinovac dan Sinopharm.
Suntikan dengan vaksin yang berbeda “juga dapat dipertimbangkan berdasarkan pasokan vaksin dan pertimbangan akses”.
Selain itu, kelompok pakar WHO ini menggarisbawahi soal warga yang memiliki gangguan kekebalan sedang hingga berat.
“SAGE merekomendasikan bahwa orang dengan gangguan kekebalan sedang dan berat harus diberikan dosis tambahan dari semua vaksin yang diizinkan WHO sebagai bagian dari perpanjangan vaksinasi utama,” menurut kelompok pakar ini, dikutip dari AFP, Senin (11/10).
“Orang-orang ini cenderung tidak merespons secara layak terhadap rangkaian vaksinasi primer standar dan berisiko tinggi terkena penyakit Covid-19 yang parah,” lanjut pernyataan tersebut.
Kate O’Brien, Kepala Vaksin WHO, mengatakan dosis tambahan harus dianggap sebagai bagian dari rangkaian utama imunisasi Covid-19 untuk orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah, yang akan diberikan setelah menunggu satu hingga tiga bulan.
Hal ini demi mencegah gejala parah, rawat inap, dan kematian dalam uji klinis.
Beberapa vaksin Covid-19 telah diberikan persetujuan WHO untuk penggunaan darurat selama pandemi: Pfizer-BioNTech, Janssen, Moderna, Sinopharm, Sinovac dan AstraZeneca.
WHO juga diambang keputusan soal pemberian daftar penggunaan darurat (EUL) untuk vaksin produksi Bharat Biotech dari India.
SAGE juga tidak merekomendasikan booster tambahan untuk populasi umum, seperti yang sudah diluncurkan di beberapa negara. SAGE mengatakan akan meninjau masalah dosis booster umum pada 11 November.
WHO menginginkan moratorium dosis suntik ketiga untuk masyarakat umum hingga akhir tahun untuk memprioritaskan dosis pertama di puluhan negara yang kekurangan vaksin.(cnni)