Lakpesdam NU Gelar Road Show Kebangsaan di Ponpes Al-Baladul Amin Kandangan
Kandangan , Duta TV – Lembaga Kajian Pengembangan Sumber Daya Manusia PWNU Kalimantan Selatan (Lakpesdam NU) memulai agenda roadshow kebangsaan sebagai bagian dari program kerja 2020 dengan tema besarnya “Pendidikan Wawasan Kebangsaan, Hubbul Wathan Minal Iman; Cinta Tanah Air Sebagian Dari Iman”.
Kandangan menjadi daerah pertama yang disambangi rombongan Lakpesdam NU Kalimantan Selatan yakni di Ponpes Al-Baladul Amin Kandangan. Di Pondok Pesantren ini digelar diskusi “Merawat Kebhinnekaan, Menjaga NKRI; Indonesia Damai” yang diikuti dewan guru/asatidz wabil khusus para santri.
Dalam sambutannya, Ketua Lakpesdam PWNU Kalsel, M. Hafizh Ridha, SH memberikan mukaddimah dengan mengambil berkah dari Surat al-Hujurat ayat 13 yang menceritakan tentang penciptaan manusia dimuka bumi dan perbedaan yang memang menjadi sunnatullah. Karena dijelaskan disana bahwa manusia diciptakan bersuku-suku, berbangsa-bangsa tidak lain dan tidak bukan guna saling mengenal satu sama lainnya dan yang paling mulia disisi Allah SWT adalah orang yang bertaqwa.
Seyogyanya, lanjut Hafizh, ayat ini menjadi pijakan, landasan dalam bertindak dan bergaul dalam muamalah setiap harinya sebagai anak bangsa. Sehingga satu sama lainnya bisa saling menguatkan dan membangun dengan ragam perbedaan.
Ia menegaskan negara ini punya kunci kebersamaan yang menjadi dasar yaitu Kebhinekaan, Bhinneka Tunggal Ika. Bagaimana panjang lebarnya dijelaskan dengan poin akhir bahwa kita berbeda tapi satu kesatuan. ‘Oleh sebab itu mencintai negara ini menjadi kewajiban, termasuk juga di dalamnya merawat serta menjaganya sebagaimana diajarkan oleh para masyayikh / guru kita Hubbul Wathan Minal Iman; Cinta Tanah Air Sebagian Dari Iman,” terangnya.
Sekretaris Laziz NU Kalsel, M. Shaufi mengungkapkan pentingnya ghirroh beragama yang baik dan benar sehingga berbuah kebaikan bukan malah sebaliknya. Jebolan Ponpes Darul Ilmi dan Darussalam ini mengingatkan agar menyerap ilmu agama dengan guru langsung (tatap muka) jauh lebih berkah selain bisa langsung sharing hal yang tidak kita ketahui juga minta petunjuk dengan seabrek pilihan-pilihan menjalani masa depan yang penuh misteri di depan.
Dalam hal ini, shaufi juga menjabarkan panjang lebar tentang fokus LaziziNU Kalimantan Selatan pada 2020. Antara lain pengadaan Ambulance. “Alhamdulillah sudah terealisasi dengan baik sehingga jamaah bisa dengan mudah menggunakan bilamana datang saat-saat yang darurat. Kedepan InsyaAllah akan lebih giat lagi dalam bidang pendidikan (beasiswa), dan pastinya untuk menerima serta menyalurkan Zakat, Infaq dan Shadaqah jamaah sebagaimana mandat organisasi,” jelasnya.
DR. Diny Mahdany, M. Pd. I selaku Ketua Tanfidziyah PCNU Hulu Sungai Selatan menjelaskan sinergi program seperti ini selalu dinantikan, karena prinsipnya silaturahmi itu akan banyak membawa rezeki dan manfaat tak terduga.
“Kami meyakini bahwa para santri kami disini mencintai negara ini dari lubuk hati yang terdalam dan harus kita buktikan juga dengan berkarya dan menuntut ilmu setinggi mungkin tanpa meninggalkan pesan dan arahan asatidz guna kebaikan kita dimasa yang akan datang,” katanya.
Ustadz Diny juga menyampaikan terkait buku yang ditulisnya dengan judul “Bunga Rampai Ahlussunnah Waljamaah; Sejarah, Tokoh dan Ajaran”. Ide ini terlahir dari bentuk kecintaan terhadap negara ini bagaimana disana kita sematkan pesan kedamaian baik melalui tokoh-tokoh besarnya NU, sejarah panjangnya dan ajaran yang kemudian diwariskan turun temurun melalui jalur keilmuankeilmuan.
Lebih dalam lagi, Buku ini adalah salah satu usaha sederhana dalam rangka membuktikan doktrin al firqah al Najiyah Ahlussunnah Waljama’ah an Nahdliyah, buku ini disusun berdasarkan fakta sejarah, ajaran dan tokoh – tokohnya, penggalian data dr buku ini diambil dr referensi-referensi otentik dari kitab-kitab turats yg mu’tabar dikalangan Aimmah islamiyah. “Membaca buku ini berarti menggali citarasa khazanah ahlussunnah waljama’ah dengan rasa baru dengan bumbu-bumbu asli warisan tradisi ahlussunnah waljama’ah,” terangnya.
Aktivis Muda NU Kalimantan Selatan, M. Ramli Jauhari menyatakan kegiatan ini juga untuk meneguhkan kembali tekad dan visi sebelum menentukan arah sangatlah penting, sehingga kita tidak goyah dalam setiap mengambil tindakan kedepannya.
Ia menegaskan mencintai tanah air, negara ini tidak lain dan tidak bukan untuk kebaikan kita bersama. Karena disinilah kita dilahirkan, tumbuh dan berkembang sehingga cinta ini benar dan harus kita jaga dengan baik pula. “Kalau bukan kita generasi muda, lalu pada siapa lagi mandat ini akan diserahkan,” tambahnya.
Dalam kitab Ta’lim Muta’alim dalam menuntut ilmu ada panduannya, yaitu :
“Kecerdasan, kemauan, sabar, biaya, bimbingan guru dan waktu yang lama”. Oleh sebab itu, 6 poin ini menjadi hal penting dan dijalani dengan proses yang baik dan benar.
Dalam kegiatan ini pula secara resmi juga digelar launching buku karya dari ketua tanfidziah PCNU HSS Guru Muda DR. Dinny Mahdany, M. Pd. I,. Besar harapan agar nantinya para santri tergerak melakukan dakwah dengan tulisan sebagai alternatif lainnya sehingga bisa mengisi kekosongan dahaga ummat yang menimba ilmu.
Tim Liputan