Kuota Kredit Perumahan Bersubsidi Menipis

DUTA TV BANJARMASIN – Kuota penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi kian menipis. Kendati demikian, pihak bank tengah menyiapkan skema baru yaitu bantuan pembiayaan perumahan berbasis tabungan atau BP2BT.

Kuota penyaluran KPR Subsidi dengan skema FLPP perseroan telah habis pada pertengahan tahun 2019 lalu, dan perseroan masih belum mendapat kuota tambahan.

Melalui kegiatan pertemuan anggota REI Kalsel belum lama tadi di Rattan Inn Banjarmasin, sebagai upaya untuk membantu dalam mencari alternatif solusi keterbatasn kuota FLPP.

Dalam pertemuan itu BTN cabang Banjarmasin dan Banjarbaru tengah menyiapkan skema BP2BT untuk tetap mendorong pertumbuhan kredit kepemilikan rumah bersubsidi tahun ini.

Skema BP2BT untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah atau MBR tersebut merupakan hasil kerja sama pemerintah dengan bank dunia dan saat ini tengah disosialisasikan kepada pengembang, termasuk di Kalsel.

“Untuk kebutuhan masyarakat,  kita coba refresh kembali dengan KPR BP2BT, BP2BT juga KPR yang di subsidi oleh pemerintah tetapi yang di subsidi ini adalah uang mukanya sehingga maksimal kreditnya bisa jadi lebih rendah,” terang Chaya Pribadi Putra kepala Cabang BTN Banjarmasin.

Berbeda dengan skema Subsidi lainnya, BP2BT meringankan subsidi uang muka hingga 40{5b1a8e93fac51023fbcea5a31a1f1c34877e15d45a6e19a88118d1d7c5787696} atau dengan jumlah maksimal Rp 40 juta, untuk pembelian rumah tapak dan pembangunan rumah swadaya, tingkat bunga skema ini disesuaikan dengan suku bunga kredit di tingkat pasar.

 

Tim Liputan

Helman

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *