Kontinuitas Pulau Bakut untuk Mangrove dan Bekantan

Banjarmasin, DUTA TV — Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan terus melakukan pengembangan Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakut di Kabupaten Barito Kuala untuk kenyamanan wisatawan menikmati keindahan alam ekosistem mangrove sekaligus melihat bekantan.

“Kami terus melengkapi sarana prasarana dibantu para pihak guna meningkatkan pelayanan dan kepuasan pengunjung dalam menikmati keindahan alam di Pulau Bakut,” kata Kepala BKSDA Kalsel Mahrus Aryadi, Sabtu (9/7/2022).

Dia menyebut wisatawan yang berkunjung di Pulau Bakut besar kemungkinan bisa bertemu atau melihat secara langsung bekantan dengan persentase 80 sampai 90 persen.

Diketahui TWA Pulau Bakut yang memiliki luasan 15,58 hektare menjadi habitat satwa dilindungi yaitu bekantan si maskot fauna Kalimantan Selatan termasuk jenis monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan.

Mahrus menyampaikan terima kasih kepada PT. Adaro Indonesia karena sejak tahun 2021 hingga sekarang telah membantu pengembangan TWA Pulau Bakut.

Mahrus menyatakan Pulau Bakut yang di atasnya terbentang megah Jembatan Barito sangat strategis karena memiliki aksesibilitas yang mudah dijangkau dari kota Banjarmasin, kota Marabahan, Barito Kuala maupun kota Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah.

Sebagai tujuan wisata edukasi, Pulau Bakut dinilai sejalan dengan semangat perilaku ‘back to nature’ (kembali ke alam) yang akan menjadi tren di masa mendatang.

“Kami juga optimis mendorong pergerakan kembali roda perekonomian masyarakat. Karena sebelum pandemi, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari TWA Pulau Bakut mencapai Rp 200 juta per tahun,” jelasnya.(ant)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *