KKN di Pulau Sembilan, Mahasiswa UGM Kaji Potensi Wisata

DUTA TV KOTABARU – Kesan  mendalam dirasakan sejumlah mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) yang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Pulau Marabatuan Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Kotabaru.

Sebelum menginjakkan kaki di pulau yang berjarak  114 mil dari ibukota kabupaten Kotabaru itu, mereka tak pernah membayangkan harus melalui perjalanan yang sangat jauh dan sulit.

Kemudian selama 43 hari berada di pulau terpencil itu, banyak persoalan yang mereka temukan, seperti sampah, kapal-kapal cantrang yang mengganggu nelayan setempat, listrik hingga jaringan komunikasi.

Namun di sisi lain para mahasiswa ini juga merasa menemukan surga tersembunyi setelah melihat keindahan alam pulau Marabatuan dan beberapa gugusan pulau di sekitarnya.

Dalam ekspos di kantor Bupati Kotabaru Jumat (16/08 pagi, mereka menyampaikan hasil kajian guna meningkatkan nilai wisata Pulau Sembilan. Diantaranya pembangunan dermaga dan infrastruktur pendukung seperti jalan dan spot-spot swafoto serta menggiatkan promosi.

“Untuk pemerintah sendiri perlu diperhatikan beberapa masalah yang cukup pelik seperti cantrang, sampah, listrik dan sinyal. Potensi wisata bawah lautnya sangat indah, mungkin dalam dalam hal ini Pemda bisa mengajak pihak swasta, bisa mengalahkan objek wisata yang sudah terkenal di Indonesia,”jelas seorang mahasiswa UGM, Ryando Hutagalung.

Menanggapi ini Sekretaris Daerah Kabupaten Kotabaru Said Akhmad mengatakan, dengan semakin tereksposnya keindahan Pulau Sembilan, diharapkan akan menarik minat investor untuk mengembangkan potensi wisata di wilayah itu.

“Membantu Pemerintah juga mempromosikan wisata yang ada di Kotabaru. Mudah – mudahan investor bisa melirik untuk berinvestasi karena wisata bisa berkembang. Harus melibatkan swasta. Tugas Pemerintah menyiapkan kekurangan insfrastruktur sesuai tanggungjawab,”kata Said Akhmad.

Di sisi lain dengan kedatangan pihak-pihak luar ke Pulau Sembilan juga diharapkan dapat mengangkat berbagai persoalan di wilayah itu menjadi isu nasional.

Pasalnya pemerintah daerah tak bisa berbuat sendiri untuk mengatasinya, seperti masuknya kapal-kapal cantrang dari pulau Jawa serta masalah listrik dan jaringan telekomunikasi.

Demikian pula dengan pembangunan infrastruktur yang selama ini terkendala status kawasan sebagai cagar alam, sehingga proyek-proyek pembangunan dipermasalahkan, seperti dermaga yang akhirnya mangkrak.

 

Reporter : Nazat Fitriah

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *