Keren, 222 Tenaga Kesehatan Muda Rela Mengabdikan Diri di Daerah Terpencil

Pencerah Nusantara merupakan program yang diinisiasi oleh pusat inisiatif pengembangan strategi Indonesia (CISDI), sebuah gerakan yang bertujuan untuk menguatkan kesehatan primer di daerah-daerah terpencil.

“Anak muda di Pencerah Nusantara ini sudah dilatih untuk bisa mendampingi masyarakat di seluruh aspek kehidupan khususnya kesehatan. Pencerah Nusantara membawa semangat perubahan dalam upaya pemerataan pembangunan kesehatan,” sebut Diah S Saminarsih, MSc, Penasihat Senior bidang Gender dan Kaum muda WHO dan pendiri CISDI pada Rabu (17/07/2019).

Dari tahun 2014 sampai 2019, sudah tercatat 222 tenaga kesehatan muda yang ditempatkan di 16 Kabupaten untuk melakukan intervensi penguatan manajemen Puskesmas, advokasi, dan sosialisasi terkait kesehatan ibu dan anak, memastikan kecukupan gizi, serta melakukan pembinaan untuk membangun kemitraan lintas sektor yang lebih kuat di wilayah penempatan.

Untuk wilayah penempatannya, mereka ditempatkan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), di antaranya:
1. Kab. Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat
2. Kab. Karawang, Jawa Barat
3. Kab. Pasuruan, Jawa Timur
4. Kab. Ende, Nusa Tenggara Timur
5. Kab. Berau, Kalimantan Timur
6. Kab. Toli-tol, Sulawesi Tengah,
7. Kab. Sigi, Sulawesi tengah.
8. Kab. Aceh Selatan, Nangroe Aceh Darussalam
9. Kab. Muara Enim, Sumatera Selatan
10. Kab. Cirebon, Jawa Barat
11. Kab. Grobogan, Jawa Tengah,
12. Kab. Gunung Mas, Kalimantan Tengah
13. Kab. Sumbawa Barat. Nusa Tenggara Barat
14. Kab. Mamuju Utara, Sulawesi Barat
15. Kab. Konawe, Sulawesi Tenggara
16. Kab. Sorong, Papua Barat.

Tim Pencerah Nusantara terdiri dari berbagai macam profesi mulai dari dokter, bidan, perawat, lalu juga pemerhati kesehatan dari lulusan ilmu sosial politik serta pertanian.

“Pada awalnya, saya kaget karena tim Pencerah Nusantara isinya anak muda semua. Tetapi setelah berkolaborasi bersama, saya harus akui bahwa Tim Pencerah Nusantara penuh dengan inovasi dalam membantu kami menjawab tantangan kesehatan,” komentar H. Tuwuh, S. AP Kepala Dinas Kesehatan Sumbawa Barat.

 

https://health.detik.com

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *