Kepala Desa di Kotabaru Keluhkan Data Penerima BST

DUTA TV KOTABARU – Bantuan Sosial Tunai (BST) yang dikucurkan pemerintah pusat bagi warga terdampak Covid-19, membuat pusing para kepala desa di kabupaten Kotabaru.

Salah satunya kepala desa Semayap Hamiah yang mengaku diserang protes warga gara-gara kecemburuan sosial.

Dalam rapat dengar pendapat, asosiasi pemerintah desa atau apdesi kabupaten Kotabaru dengan DPRD setempat. Kepala desa sempat diminta untuk mengusulkan data tambahan penerima BST di luar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Dari 396 KK yang diusulkan, penerima BST non-DTKS yang disetujui kementerian sosial sebanyak 225 KK. namun persoalan itu muncul, setelah sekitar 123 KK dari 225 kk non-DTKS itu bukan berasal dari usulan desa.

Bahkan dari 123 KK, banyak warga mampu yang menerima bantuan dan ada pula pensiunan PNS.

“Ada pendataan yang tidak melalui desa, yang 123 itu banyak orang yang mampu, ada juga pensiunan PNS, bahkan punya mobil punya kapal, saya tanya tiap RT yang warganya dapat, itu kenapa kamu bisa dapat ? padahal kamu mampu, dan tidak didata jawabannya saya langsung ke Dinas, kalau dinas tidak mempercayai desa dan RT tolong data sendiri, jadi warga tidak menyerang kami,” ucap Hamiah.

Disamping penerima BST yang tidak melalui pendataan desa, kepala desa juga mempertanyakan mengapa warga yang meninggal, pindah, atau sudah mampu masih saja terdata. Padahal desa sudah melakukan pemutakhiran.

Reporter : Nazat Fitriah

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *