Kajian Reklamasi Pasca Tambang

DUTA TV BANJARBARU – Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Kalimantan Selatan  menggelar seminar akhir Kajian Rekayasa Reklamasi Lahan Pasca Tambang  Rabu (2/10/2019).

Kepala Balitbangda Provinsi Kalsel, Drs H Muhammad Amin, MT menjelaskan,  pentingnya kajian oleh  tim peneliti  tidak lepas dari kekhawatiran masyarakat terhadap permasalahan yang ditimbulkan pasca kegiatan tambang.

Di satu sisi, sektor pertambangan, khususnya batubara masih menjadi salah satu sektor utama penopang perekonomian Kalimantan Selatan.

Di sisi lain, pertambangan ini juga mengkhawatirkan masyarakat yang berdampak negatif terhadap lingkungan, khususnya lubang yang dihasilkan pasca tambang atau void.

“Ini adalah beberapa hal yang mendasari kami dan para peneliti untuk melakukan penelitian dan kajian rekayasa reklamasi lahan pasca tambang di Prov Kalsel,” terangnya.

Ditambahkan Amin, pemikiran lain mendasari penelitian ini juga tidak lepas dari komitmen Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor terhadap lingkungan dengan program revolusi hijau.

Sementara Kabid Litbang, Sumber Daya, Teknologi, dan Inovasi Balitbangda Provin Kalsel Murwany Viviene Antang ,BA,SE menjelaskan, kajian atau penelitian ini dilakukan di 8 daerah di Kalimantan Selatan, yakni Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kab Kotabaru, Kab Tapin,  Banjar,  Tabalong,  Balangan, dan HSS.

Dalam seminar ini hadir sebagai nara sumber Bupati Tanah Laut, Sukamta dan Diana dari PT Arutmin.

Diungkapkan Sukamta, Pemkab Tanah Laut sangat memperhatikan pemanfataan lahan pasca tambang. Ia memiliki keyakinan bahwa lahan pasca tambang bisa dimanfaatkan dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.

“Saya memiliki keyakinan bahwa lahan pasca tambang dapat dimanfaatkan. Kemudian lahan tersebut harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, dapat mendongkrak perekonomian masyarakat,” sebutnya.

Seminar Kajian Rekayasa Reklamasi Lahan Pasca Tambang dihadiri oleh pejabat di lingkup Pemprov Kalsel, akademisi, serta perwakilan perusahaan tambang.

 

Tim Liputan

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *