Jumlah Anak Putus Sekolah di Kalsel Masih Tinggi

BANJARBARU, DUTA TV — Jumlah anak tidak sekolah atau mengalami putus sekolah di kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan masih tinggi. Hal itu disampaikan Kepala Disdikbud Kalsel, Galuh Tantri Naridra, yang baru saja menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel.
Galuh Tantri mengakui, dari data sementara ada 60 ribu anak yang putus sekolah, namun data tersebut masih diverifikasi.
Galuh Tantri menyebut, ada beberapa persoalan sehingga anak putus sekolah, di antaranya: anak lebih memilih bekerja dibandingkan sekolah; pernikahan dini; faktor kemiskinan; anak nakal; kasus bullying; faktor infrastruktur pendidikan; dan banyak juga anak pindah ke sekolah nonformal sehingga terdata sebagai anak putus sekolah.
Untuk menanggulangi persoalan tersebut, Galuh Tantri menyebut harus melalui treatment atau penanganan yang berbeda, karena alasan anak putus sekolah di Kalsel ini memiliki latar belakang yang bervariasi.
Saat ini, Disdik Kalsel melakukan berbagai strategi agar anak bisa sekolah, seperti program beasiswa, bbantuan bagi anak kurang mampu, hingga program advokasi ke daerah-daerah, launching program sekolah Paket A, B, dan C, hingga merger atau penggabungan sekolah yang minim siswa.
Reporter: Mawardi





