Jemaah “Kerepotan” Rekam Biometrik Visa Umroh

DUTA TV BANJARMASIN – Peraturan baru dari Pemerintah Arab Saudi yang mewajibkan jemaah umroh untuk melakukan rekam biometric, membuat calon jemaah umroh asal Kalsel merasa kerepotan. Hal tersebut lantaran Kalsel hanya memiliki 1 kantor layanan visa, sehingga ratusan jemaah pun harus mengantr, baik yang dari dalam maupun luar kota.

Puluhan jemaah calon umrohpun terlihat mengantri di Kantor Layanan Visa VFS Tasheel yang berada di kawasan Teluk Tiram.

Mereka terpaksa harus menunggu giliran proses perekaman biometrik yang kini menjadi syarat wajib sebelum melakukan ibadah umroh.

Seorang calon jemaah, Fahrozi, mengaku belum tahu akan seperti apa proses tersebut berlangsung karena belum pernah mengalami.

“Dari rantau, berangkat ke sini dari jam 5 pagi,”ujar Fahrozi mengatakan mengenai kehadirannya di Kantor Layanan Visa VFS Tasheel Banjarmasin.

Calon jemaah umroh lain, Astani yang berasal dari Amuntai dan harus berangkat sejak jam 3 pagi, juga tak bisa mengelak dari peraturan baru ini.

“Ya sudah, ini kan peraturan baru. Ikuti saja,”ujarnya.

Sementara menurut Fauzi, karyawan sebuah biro perjalanan umroh, hal ini memang dirasa memberatkan para calon jemaah. Mengingat kantor layanan di provinsi ini hanya 1, tidak sebanding dengan luasan wilayah dan jumlah peminat ibadah umroh.

 “Sebernarnya memberatkan jemaaah, karena kewajiban biometrik untuk visa, banyak dari pedalaman dan tempat terpencil. Kalau dari dalam kota bukan masalah besar. Biometrik di Banjarmasin dan tempat tidak memadai. Kalau bisa ditinjau kembali, aturan ini bisa dilaksanakan di bandara saja sehingga tidak menyulitkan,”kata Fauzi.

Warga berharap, proses rekam biometrik untuk umroh bisa dikaji kembali. Jika memang tetap dilakukan, pemerintah bias membuka kantor layanan di kabupaten/kota, agar tidak menyulitkan mereka para jemaah yang ingin menunaikan ibadah umroh terutama yang dari luar daerah.

 

Reporter : Zein Pahlevi