JADI Ajak Wartawan Minimalisir Berita Hoax Tentang Pemilu
DUTA TV BANJARMASIN – Banyaknya berita hoax terkait Pemilu membuat Jaringan Demokrasi Indonesia (JADI) Provinsi Kalimantan Selatan ikut berpartisipasi untuk meminimalisir berkembanganya pemberitaan tidak benar tersebut.
Organisasi yang dihuni oleh mantan penyelenggara Pemilu seperti mantan anggota KPU dan Bawaslu tersebut mengajak para awak media agar ikut bekerjasama menekan berita hoax di media sosial, melalui forum diskusi yang digelar di rumah Anno banjarmasin, Senin (11/03) sore.
Hal ini karena berita hoax yang beredar di media sosial saat ini juga bisa mengurangi minat masyarakat dalam berpartisipasi saat Pemilu. Masyarakat disinyalir akan bingung dalam memilih.
Diskusi menghadirkan Ketua PW, Â Kepala Kesbangpol Kalsel, Anggota Cyber Crime Polda, dan mahasiswa sebagai narasumber.
“Menjelang Pemilu pemberitaan di media sosial sudah banyak. Ini banyak keluar data dan penilaian tidak sesuai. Survey sampai sekarang masih terhitung orang tua, masyarakat akan berkurang minatnya dalam Pemilu karena pemberitaan tadi, membuat mereka bingung. Mengenai berita hoax kita akan melakukan klarifikasi, dan ini memang tugas kita,â€jelas Ketua JADI Kalsel, Samahudin Muharram.
Bagi para pewarta, diskusi ini bukan pertama kalinya dan memang harus selalu diingatkan, agar masyarakat memahami bahwa berita hoax harus diluruskan.
“Beberapa kali sudah diundang dan diminta menerangkan berita hoax. Kita tidka masalah terkait berita hoax ini. Ini ka nada di media sosial, jadi kita juga harus bisa membedakan. Tugas kita memberitakan dan berita kebenaran dengan mengcounter berita bohong tersebut,â€terang Ketua PWI Kalsel, Zainal Hilmi.
Menjelang hari pemungutan suara berita hoax terkait Pemilu diprediksi semakin berkembang, terutama yang bisa memicu perselisihan diantara perserta Pemilu.
Â
Reporter : Ade Yanuar