FGD Penanganan Destructive Fishing di Kalsel, Gubernur Muhidin dan Kapolda Sepakat Jaga Kamtibmas Perairan

Banjarbaru – dutatv.com, Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Sinergitas Penanganan Destructive Fishing yang digelar Polda Kalsel di Auditorium Bhara Dhaksa, Banjarbaru, Selasa (2/9/2025).

Kegiatan yang dibuka langsung oleh Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan ini menghadirkan Forkopimda, instansi terkait, akademisi, pelaku usaha perikanan, organisasi nelayan, serta tokoh masyarakat.

FGD tersebut menjadi langkah strategis untuk meredam konflik antarnelayan dan memberantas praktik destructive fishing di wilayah perairan Kalimantan Selatan.

Direktorat Polairud Polda Kalsel mencatat, pada triwulan I 2025 telah dilakukan 6.117 patroli, pembinaan, dan sosialisasi. Dalam dua tahun terakhir, 15 tersangka destructive fishing berhasil ditangkap, dengan kerugian negara ditaksir mencapai Rp150 juta.

Gubernur H. Muhidin memberikan apresiasi atas inisiatif Polda Kalsel dalam menjaga ketertiban dan kelestarian laut Banua.

“Saya berharap forum ini tidak hanya menjadi wadah diskusi, tetapi juga menghasilkan rekomendasi konkret untuk penanganan destructive fishing serta pencegahan konflik sosial,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolda Kalsel menegaskan bahwa forum ini digelar karena adanya konflik nelayan Kalsel dengan nelayan dari Jawa Timur dan Jawa Tengah terkait metode penangkapan, wilayah operasi, serta persepsi batas laut.

“Forum ini diharapkan menghadirkan titik temu agar pemanfaatan sumber daya laut dilakukan secara adil, berkelanjutan, dan meningkatkan kesejahteraan nelayan,” jelasnya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalsel, Rusdi Hartono, menambahkan bahwa strategi pengawasan, pembinaan nelayan, dan kolaborasi lintas sektor merupakan kunci pencegahan destructive fishing.

Selain paparan akademisi dan diskusi kelompok, acara juga diakhiri dengan penandatanganan perjanjian bersama antar nelayan.
Melalui forum ini diharapkan terbangun sinergi menjaga ekosistem laut Kalimantan Selatan agar lebih lestari sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Arian

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *