Efektif Atau Tidak Vaksin COVID-19 Jika Strain Virus China Beda Dengan Indonesia?
Jakarta, DUTA TV — Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, tengah melakukan uji klinis fase ketiga, vaksin kerja sama antara PT Bio Farma dengan perusahaan vaksin asal China sinovac, Indonesia juga memantau vaksin buatan China lainnya dari Sinopharm dan Cansino, bahkan Indonesia telah mendapatkan komitmen pengadaan 20 hingga 30 juta vaksin pada 2020 dan mencapai 290 juta vaksin pada 2021.
Namun ada kekhawatiran, perbedaan strain virus China dan Indonesia membuat virus itu menjadi tidak efetif, karena ada potensi virus sars COV-2 yang berkembang di Indonesia, berbeda dengan tempat asal virus tersebut ditemukan pertama kali.
Menjawab hal tersebut, juru bicara penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, saat konferensi pers virtual pada 25 Agustus menyebut masyarakat tidak perlu khawatir, karena para ilmuwan akan memastikan untuk membuktikan, apakah virus Sars COV-2 yang berkembang di tanah air berbeda dengan yang ada China.
Semntara untuk kepastian uji klinis, masih terus diamati baik di dunia maupun di Indonesia, Wiku meyakini upaya pemerintah akan membuahkan hasil baik, mengingat apa yang sudah dikembangkan dengan uji klinis fase 1 dan 2 berlangsung baik, sehingga diharapkan pada fase 3 pun bisa berhasil baik pula secara transparan.(kun/ant)