Dugaan Pemerasan di Kubah Syekh Abdullah, Polsek Astambul Tunggu Laporan Korban

Martapura, DUTA TV Jajaran Polsek Astambul Kabupaten Banjar kesulitan menindaklanjuti video yang menyebabkan pengelola kubah Syeh Abdullah di Desa Lok Gabang yang menyebabkan warga setempat resah, karena korban tidak membuat laporan ke pihak kepolisian.

Selain itu, polisi semakin sulit dikarenakan kedua korban yang direkam dalam video mengakui sebagai warga kota Tenggarong, dan inisialnya juga belum diketahui.

Namun demikian, pihak kepolisian mengaharapkan perekam video kooperatif untuk berkoordinasi dengan kepolisian, dan membantu upaya penyelidikan kebenaran video, apakah rekaman baru atau rekaman lama, serta kemungkinan mengungkap terduga pemerasan jemaah.

Menurut Kapolsek Astambul, Iptu Toni Hartono, jika perekam bisa berkoordinasi dengan kepolisian, maka akan sangat membantu fakta video yang direkam baru atau kejadian lama, dan mengungkap oknum pemeras jemaah, karena sejauh ini korban tidak melapor.

“Bbelum ada lappran korban dan kita harapkan kerjasama dari perekam,”terangnya.

Sementara itu, Kepala Desa dan Camat Astambul berencana melakukan pertemuan, agar video viral tidak memberikan citra negatif masyarakat di Kalimantan Selatan, terutama terhadap kubah Syeh Abdullah, orangtua dari Datuk Kelampaian.

Sebelumnya, dugaan pemerasan dialami dua lansia asal Tenggarong, Kalimantan Timur mengemuka melalui sebuah video yang membuat warga Desa Lok Gabang  Astambul Kabupaten Banjar resah,  lantaran bisa berimbas terhadap buruknya citra objek wisata religi yang selama ini mereka jaga.

 

 

Reporter : Tarida Sitompul

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *