Doni Minta Warga Rawan Bencana Ngeronda
Jakarta, DUTA TV — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyarankan warga di daerah rawan bencana dan curah hujan tinggi lebih dari tiga jam melakukan kegiatan ronda serupa sistem keamanan lingkungan (Siskamling).
“Ini akan membantu untuk memberikan informasi kepada warga agar siap siaga,” kata Doni dalam konferensi pers yang digelar, Rabu (7/4) malam.
Adapun sejumlah daerah yang dinilai rawan bencana antara lain di bawah tebing, daerah aliran sungai, dan lembah-lembah yang dinilai rendah.
Khusus untuk warga yang tinggal di daerah-daerah tersebut, kata Doni, harus memiliki sistem evakuasi mandiri dengan arahan Ketua RT ataupun Kepala Desa.
“Harus sudah ada evakuasi mandiri,” tuturnya.
Doni menceritakan tindakan salah satu ketua RT di Alor, Nusa Tenggara Timur. Sang Ketua RT membangunkan warganya pada pukul 02.00 WITA dini hari untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Sehingga ketika banjir bandang menerjang pada pukul 05.00 WITA pagi, warga di RT tersebut telah berada di tempat yang aman.
Doni menilai tindakan Ketua RT tersebut perlu menjadi rujukan bagi para ketua RT maupun perangkat desa lainnya. Selain itu, tindakan evakuasi mandiri seperti itu juga perlu untuk terus diingatkan serta dijalankan. Menurutnya, bila terus dilakukan, tindakan itu bisa jadi kebiasaan baik untuk masyarakat.
“Apalagi tadi ibu kepala (BMKG) sudah mengingatkan kita semua, periode ini kemungkinan akan terjadi pada tahun-tahun yang akan datang. Bukan hanya di NTT, tetapi di banyak wilayah lainnya,” ujar Doni.
Sejumlah kabupaten dan kota di NTT sebelumnya diterjang banjir bandang dan tanah longsor. Cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang terjadi di wilayah tersebut yang dipicu oleh kemunculan Siklon Seroja.
Akibat banjir bandang dan tanah longsor itu, sebanyak 138 orang dinyatakan meninggal dunia sementara 61 orang lainnya masih dalam pencarian. Bencana ini juga memaksa 13.226 jiwa mengungsi.(cnni)