DLH Batola Kembali Ambil Sampel Air Sungai yang Tercemar

Barito Kuala, DUTA TV – Menggunakan kapal speed milik Satpolair Polres Barito Kuala, sejumlah tim dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batola kembali melakukan pengambilan sampel ke beberapa sungai yang diduga tercemar atau terkena dampak tumpahan minyak hitam salah satu perusahaan di kabupaten itu, selasa sore kemarin (23/08/2022).

Pertama mereka mengambil sampel di Sungai Alalak, yang diduga minyak hitam itu sempat terbawa arus pasang air laut.

Mereka mengambil sampel dan akan menguji kembali terkait dengan laik atau tidaknya, air sungai tersebut untuk digunakan dalam kegiatan sehari- hari.

“Ini yang kedua kalinya, beberapa waktu yang sudah dan melihat lagi nanti hasil sampai 7 hari. Teknisnya di laboratorium, pengurangan pasti karena ada usaha untuk mengikat ilung itu ada beberapa hari dan air ada turun naik. Harapan kami perusahaan mengikuti SOP yg berlaku. Selain lingkungan, dalam menerapkan turun naik kapal harus mengikuti pedoman pengelolaan lingkungan,” jelas Fahriani, Kadis Lingkungan Hidup Barito Kuala.

Fahriani juga menambahkan, agar seluruh perusahaan yang melakukan aktifitas di sungai agar bisa lebih berhati-hati dan memperhatikan pengelolaan lingkungan dan tidak terjadi lagi kelalaian seperti sekarang ini.

Perusahaan Terus Lakukan Pembersihan dan Siap Bertanggung Jawab

Sementara, PT Intim Putra Perkasa, terus melakukan pembersihan pada lokasi sungai yang tercemar dengan tumpahan minyak dari salah satu kapal mereka beberapa pekan lalu. Mereka berkomitmen untuk bertanggung jawab dan mengganti rugi jika ada warga yang mengalami kerugian.

Pembersihan itu dengan cara mengikat ceceran minyak dengan menebar eceng gondok atau ilung ke sungai yang tercemar, seperti Sungai Awang dan Alalak. Untuk melakukan pembersihan itu, mereka juga mengoperasionalkan kapal klotok untuk menebar ilung dan mengangkatnya kembali.

Jika ada warga yang merasa dirugikan dengan ceceran minyak hitam itu, pihak perusahaan pun siap untuk bertanggung jawab dengan mengganti kerugian. Selain itu, adanya beberapa tanaman yang juga terkena ceceran minyak hitam itu juga akan ditebang sebagian, agar tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman yang ada di pinggir sungai.

“Kita kan mempercepat enam klotok kita siapkan mulai kemarin sudah 10 hari kontinyu. Yang samping kita tebasin, yang hitam kita potong dan kotor lagi sampai bersih, dan kalau ada keluhan masyarakat, kerugian apapun kita siap bertanggung jawab,” ujar Kepala Cabang PT Intim Putra Perkasa Teguh Santoso

Sementara, menurut pihak perusahaan sedikitnya ada tiga sampai lima ton minyak hitam yang diduga tumpah ke sungai, dan berdampak ke beberapa sungai di banjarmasin dan juga kabupaten barito kuala.

Tim Liputan

Asiah

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *