Banjarmasin, DUTA TV — Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan siap mendukung pemasaran industri ikan gabus atau haruan yang kini sedang dikembangkan oleh pengusaha perikanan Pemkab Banjar bersama pondok pesantren di sekitar wilayah tersebut.
Kepala Dinas Perdagangan Pemprov Kalsel Birhasani mengatakan, upaya pengembangan ikan haruan diharapkan akan mampu menekan inflasi yang terjadi di Kalsel saat ini.
“Selama ini, ikan haruan selalu menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya inflasi, karena permintaan yang cukup banyak, sementara persediaan yang terus berkurang,” katanya usai meninjau sentra budi daya ikan haruan milik Habib Zulfadli Assegaf di Kabupaten Banjar bersama Plt Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Pemprov Kalsel, Rabu (28/10).
Tingginya permintaan yang tidak diimbangi dengan produksi, membuat ikan yang sulit untuk dibudi daya tersebut, harganya menjadi sangat mahal di pasaran. Per kilogramnya bisa mencapai Rp60 ribu bahkan lebih.
Birhasani berharap, budi daya ikan haruan milik Habib Zulfadli Assegaf seluas lima hektare tersebut, akan mampu memenuhi kebutuhan ikan di Kalsel hingga luar provinsi.
“Kami siap mendukung promosi dan pemasaran, bila ikan haruan tersebut telah diproduksi menjadi berbagai makanan olahan,” katanya.
Menurut dia, tingginya kandungan protein dan albumin yang ada di ikan haruan, membuat permintaan ikan haruan cukup tinggi dari berbagai daerah.
Menurut Habib Zulfadli, pihaknya sedang mempersiapkan pembuatan sebanyak seribu kolam indukan haruan yang terbagi dari 200 kolam dengan ukuran 2 x 3 meter ditambah 300 kolam yang menggunakan terpal dan 500 kolam dari gorong-gorong. Selain itu, juga akan dibangun sebanyak 300 kolam pembesaran untuk selanjutnya siap dipanen.
“Dari total kolam dan indukan yang dikembangkan tersebut, diperkirakan akan mampu menghasilkan 10 juta ekor per bulan,” katanya.(ant)