Ratusan Ikan Bawal di Keramba Banua Anyar Mati

Banjarmasin, DUTA TV Ratusan ikan bawal di keramba banua anyar ditemukan mati, Jumat pekan lalu. Kematian ikan itu secara mendadak dan membuat  petani keramba di kawasan itu merugi puluhan juta rupiah.

Para petani keramba di kawasan Banua Anyar inipun terpaksa memanen lebih awal ikan mereka.

Ikan yang sudah mati mereka jual dengan harga yang murah. Biasanya ikan bawal dijual dengan harga Rp20 hingga Rp22 ribu perkilo jika dalam keadaan sehat. Namun, jika sudah mati hanya laku Rp3.000 hingga Rp5.000 perkilogram.

Sementara menurut salah satu petani keramba, Salmiah,untuk kerugian para petani keramba ini mencapai Rp60 juta pertonnya. Diperkirakan ikan bawal siap panen itu sekitar 5 ton lebih.

“Mulai kemarin jam 6an. Airnya berubah. Air di sawah turun. Tidak bisa memperkirakan. Yang pasti sudah ada satu ton. Belum tahu yang sekarang. Bawal tambak. Kerugiannya, hitungannya 60 jutaan. Dijual murah 3.000 sekilo, 5.000 sekilo. Kalau sehat 20 – 22 ribu sekilo,”ujarnya.

Dari hasil pantauan Koordinator Penyuluh Perikanan Kota Banjarmasin, Roslina, kematian ikan itu terjadi secara mendadak, dan tidak ada tanda- tanda sebelumnya, hingga para petani keramba tidak bisa melakukan upaya pencegahan kematian secara masal.

“Kejadiannya ini kematian secara masal. Semual tidak disadari. Masa kritis air padahal sudah lewat. Tidak ada tanda-tanda, biasanya sudah tahu. Warna air berubah, ikan tidak mau makan. Ini tidak ada, secara tiba-tiba. Saat ini yang  bisa dipanen, panen dulu. Nanti dilakukan pengecekan air dan cari solusinya. Tiga tahun terakhir yang lalu sama. Ikan bawal aja, patin dan toman masih kuat,”ucapnya.

Ada beberapa ikan yang masih bisa bertahan, yakni jenis toman dan patin. Namun, untuk menghindari kematian pada jenis ikan yang lain, Roslina mengimbau agar petani keramba bisa memanen atau memindahkan sementara bibit ikan mereka. Kejadian seperti ini juga pernah terjadi sebelumnya yakni pada tiga tahun yang lalu.

 

Reporter : Zein Pahlevi