Banjarmasin, DUTA TV — Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan, sudah melakukan penelitian pada air sungai di banua anyar, pasca puluhan ton ikan mati mendadak beberapa hari lalu.
Hasilnya, kadar oksigen dalam air disebut kurang. Normalnya kadar oksigen berada di angka 4 – 8 miligram (mg) per liter. Namun, saat ikan bawal mati kadar oksigen hanya 3,1 mg per liter.
Tak hanya kadar oksigen, kadar besi di air sungai itu juga meningkat hingga 1, padahal untuk normalnya 0,3.
Namun, menurut Koordinator Penyuluh Perikanan Kota Banjarmasin, Roslina, ikan yang mati masih layak untuk dikonsumsi manusia, karena kadar amoniac dan klorin di dalam air masih normal.
“Untuk hasil lab di Kelurahan Banua Anyar, suhu normal di keramba normal, Ph normal, budidaya ikan 6,8 kadar oksigen penurunan 3,1 kadar normal 4 sampai 8, besi peningkatan di atas 1 normal, budidaya kurang dari 0,3. Amoniac normal, klorin 0,1. Ikan yang mati layak konsumsi. Karbondioksida sebanyak 30, normalnya dibawah 15 mg,”katanya.
Hingga saat ini pihaknya belum bisa mengidentifikasi, sampai kapan keadaan air sungai kembali normal. Pasalnya, pasang surut air laut masih terjadi pada bulan Desember ini.
Reporter : Zein Pahlevi