Daring Penyelamat Pengrajin Ukiran Kayu Khas Palembang
Palembang, DUTA TV — Di tengah kondisi perekonomian dunia usaha yang tidak stabil imbas dari pandemi Covid-19, tak membuat Ernawati, seorang pengrajin dan pengusaha produk kayu ukiran khas Palembang, Sumatera Selatan menyerah begitu saja.
Jika sebelumnya Erna mampu menjual berbagai macam produk kayu ukir khas Palembang sebanyak 30 unit per bulan, di masa pandemi ia hanya mampu menjual sekitar 10-15 unit per bulan dengan penurunan omset sekitar 40 persen.
Meski begitu Erna tetap memproduksi berbagai produk kayu ukiran seperti lemari pakaian , meja rias, serta mimbar masjid bersama 4 orang pegawainya.
Untuk menyiasati penuruan omsetnya,ia pun harus memutar strategi pemasarannya secara daring melalui media sosial maupun berbagai situs aplikasi penjualan.
Strategi yang dijalankannya sejak dua bulan terakhir menunjukan tren positif. Secara bertahap penjualan produknya berangsur meningkat sekitar 10 – 15 persen dengan banyaknya pesanan yang berdatangan dari luar kota Palembang.
“Kita cukup merosot untuk omsetnya di masa pandemi mencapai 40 persen. Kalau dulu kita jual offline dan sekarang online sampai luar kota dan sekarang kita terbantu,”katanya.
Untuk membuat satu produk ukiran kayu khas Palembang, biasanya Erna dan pegawainya mampu menyelesaikannya dalam waktu 1 minggu. Sedangkan produknya dihargai mulai dari Rp 2,5 juta hingga Rp 8 juta, tergantung tingkat kesulitan dan motif yang dikerjakan.
Sumber : antaranews.com